Motor Hilang Ditemukan Hangus di Km 24 Balikpapan – Samarinda
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Upaya cepat aparat kepolisian kembali membuahkan hasil. Sebuah sepeda motor milik warga Balikpapan Barat yang dilaporkan hilang sejak awal Oktober akhirnya berhasil ditemukan.
Pemilik kendaraan, Ibu Nori, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi mendalam atas kinerja aparat kepolisian yang dengan sigap menindaklanjuti laporannya.
Peristiwa kehilangan terjadi pada 3 Oktober 2025 di kawasan Grand City, Balikpapan. Menurut penuturan Nori, motornya hilang saat diparkir di area Green City. Ia memastikan kunci sudah dicabut sebelum meninggalkan lokasi. Namun, diduga kuat pelaku membobol paksa kendaraan tersebut.
“Saya parkir, kuncinya sudah saya cabut. Tapi begitu kembali, motor sudah tidak ada. Mungkin dibobol,” ujarnya.
Tak lama kemudian, motor tersebut ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di kawasan Kilometer 24. Meski kaget dan sedih melihat kondisi kendaraannya, Nori tetap bersyukur karena temuan itu menjadi bagian penting dari proses penyelidikan polisi.
“Sekitar jam dua belas malam, motor saya sudah dibakar dan dibuang di daerah kilo 24. Sedih, tapi tetap bersyukur bisa ditemukan,” tuturnya.
Menariknya, laporan kehilangan baru ia buat secara resmi pada 24 Oktober 2025, atau sekitar tiga minggu setelah kejadian. Nori mengaku sempat bingung mengenai prosedur pelaporan, hingga akhirnya memberanikan diri menghubungi pihak kepolisian.
Ia pun mengaku terharu karena meski laporan baru masuk, polisi bergerak cepat dan berhasil menemukan kendaraannya dalam waktu singkat.
“Laporannya baru masuk tanggal 24 kemarin. Tapi alhamdulillah, cepat sekali diproses. Tidak sampai sebulan sudah ketemu,” katanya dengan wajah bahagia.
Di akhir pernyataannya, Nori menyampaikan harapan besar untuk Polri, khususnya Polda Kaltim, agar terus sukses menegakkan hukum dan melindungi masyarakat.
“Harapan saya, Polda ke depan makin jaya dan keren. Semoga tetap semangat dan semakin amanah,” ucapnya.
Meski motornya kini tak lagi utuh, kebahagiaan tetap menyelimuti dirinya dan keluarga. Ia menilai, penemuan tersebut menjadi simbol bahwa kejujuran, keteguhan, dan kerja keras aparat tak pernah sia-sia.
“Dalam kehilangan, kita belajar tentang keteguhan. Dalam pertemuan kembali, kita menemukan cinta—bukan hanya pada benda, tetapi pada harapan dan orang-orang yang membantu,” katanya penuh makna.
Kisah Nori menjadi pengingat bahwa hidup tak selalu mulus, namun seperti matahari yang tak pernah absen terbit setiap hari, selalu ada harapan untuk kembali menemukan terang.
BACA JUGA
