BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pelayanan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendapat sorotan dari Ombudsman RI. Karena pelayannya dianggap belum optimal.

Pasalnya, setelah diterbitkannya aturan turunan dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, KLHK lamban dalam menerbitkan izin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyebut, ada sekitar 4.000 AMDAL yang belum terbit. Bahkan banyak erusahaan yang menunggu t3-4 bulan izin lingkungan tak kunjung selesai.

Menurutnya, KLHK bisa menelaah dan mengatasi penyebab lambannya proses perizinan. Dia mendorong KLHK agar dapat memberikan pelayanan yang lebih mudah diakses masyarakat luas.

“Yang perlu ditelaah kemudian adalah apa yang menjadi keluhan masyarakat ini, terutama dari pengurus perizinan, perlu direspon secara cepat oleh Kementerian LHK dan kemudian membentuk layanan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat melalui pelayanan online, misalnya,” ucap Najih kepada wartawan pada Kamis (18/5/2023).

Selain itu, Najih mengatakan, petugas yang diberi kewenangan untuk mengurus perizinan AMDAL dan lingkungan harus ditinjau berdasarkan kompetensi dalam mengurus masalah pelayanan perizinan ini.

Saat ini, KLHK telah membentuk Tim Percepatan untuk Penyelesaian Pengajuan Dokumen Lingkungan. Menurut Najih, Tim Percepatan tersebut harus dapat memberikan pelayanan yang transparan, akuntabel, dan cepat.

“Saya kira kalau KLHK membentuk tim khusus, harus kesana orientasinya bahwa pelayanannya harus bisa lebih transparan, akuntabel, cepat, dan diisi oleh tim yang betul-betul punya kompetensi di situ,” ujarnya

“Sehingga mengurangi atau bahkan menghilangkan keluhan-keluhan adanya hambatan tersebut,”

Sebab, ia menduga lambannya proses perizinan AMDAL dan lingkungan ini karena masyarakat yang belum memahami prosedur perizinannya.

“Ini karena mungkin dalam pelayanan itu masyarakat belum memahami bagaimana proses dan prosedur yang ditetapkan, syarat-syarat pengurusannya seperti apa, kemudian di bagian apa ini contact person yang dikontak untuk melihat perkembangan proses perizinannya sudah sampai mana, dan sebagainya,” katanya.

Suara.com

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version