BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com  – Pengurus Organisasi angkutan daerah (Organda) Balikpapan  menemui wali kota Rizal Effendi untuk menolak keras keberadaaan taksi online, di kantor wali kota Senin pagi (11/9/2017).

Pengusaha dan sopir makin resah dengan muncul taksi online Go Car, Grab, dan Uber taksi di Balikpapan. Mereka mnilai tidak adil dan situasi ini merugikan pengusaha dan ribuan sopir taksi termasuk angkutan kota.

“Kesimpulannya kami telah meminta kepada Pemkot Balikpapan untuk menolak keberadaan taksi online. Ini telah meresahkan kami termsuk para supir,”  tandas Ketua Organda Balikpapan H Muhbar Yahya.

Penolakan ini kemungkinan akan diimplementasikan dalam bentuk aksi demonterasi. rencananya Selasa pagi ini (12/9/2017) supir dan pengusaha akan kembali berdemo menolak taksi online ke gedung DPRD dan pemkot.

“Intinya dari teman-teman taksi argo atau konvensional dan angkot menolak keberadaan taksi online. Kami menghadap pak Wali Kota Rizal Effendi untuk diminta mencari solusi agar kami ini tidak merasakan ketidakadilan,” tutur  Mubar Yahya  didampingi jajaran pengurus termasuk ketua Forkopab Burhanuddin Noor

Mubar menyebutkan jumlah taksi konvensonal sebanyak 870 unit. “Ini bukan rugikan saja tapi sudah buat kami kolaps,” ungkapnya.

Selain itu, Mubar mengatakan tidak ada manfaatnya berkolaborasi dengan taksi online karena ada beberapa teman-teman berkolaborasi ternyata terpinggirkan juga.

Mereka pun tak peduli, bagaimana cara Pemerintah Kota Balikpapan menolak keberadaan taksi online. Saat ini taksi online telah mengurus perijinan di Pemerintah Provinsi Kaltim.

“Tak ada manfaatnya berkolaborasi dengan taksi online karena ada beberapa teman berkolaborasi, terpinggirkan juga. Bukan kolabs yang terjadi saat ini, sopir angkutan untuk setoran juga susah karena sepinya penumpang,” tandasnya.

Begitupula imbasnya bagi angkutan kota (angkot). Menurut Ketua Forkopab Burhanuddin Noor  jumlah angkot sekitar 1.800 unit. “Mereka sekarang cari penumpang sulit sekali. Ini karena sudah ramai taksi online maupun gojek,” tuturnya.

Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu persoalan penolakan keberadaan taksi online sempat terjadi, dan telah melakukan rapat dengar pendapat dengan DPRD maupun Pemerintah Kota Balikpapan.

Menanggapi penolakan itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi hanya singkat  menjawab kepada media. “Nanti akan dibahas hal itu bersama dinas terkait,” tandasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version