BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sebanyak 300 perserta dari kalangan pelajar, guru, Perguruan tinggi,  pegiat lingkungan, PDAM Balikpapan, staf Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3E), perwakilan SKPD pemerintah kota mengikuti workshop partisipasi masyarakat dalam rangka Konservasi Air di kota Balikpapan.

Workshop digelar di kebun kantor P3E Kalimantan jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan, Sabtu (20/8).
Workshop dibuka oleh staf ahli Walikota Bidang Pembangunan dan Lingkungan Fahruddin.

Kegiatan ini dirangkai penanaman pohon bambu di kebun kantor P3E dengan penanaman bibit bambu, pembuatan lubang resapan biopori dan embung kecil. Peserta juga mendapatkan penjelasan dari Kepala P3E Kalimantan Tri Bangun Laksana atau akrab disapa Sony.

Menurutnya pentingnya dilakukan konservasi air di kota Balikpapan mengingat 70% penduduk Balikpapan hanya mengandalkan keberadaan Waduk Manggar tadah hujan.

Apalagi di Indonesia banyak daerah-daerah yang akan terancam krisis air baik disebabkan oleh El Nino maupun disebabkan belum optimalnya pemerintah dan masyarakat mengantisipasi krisis air tersebut.

Lanjutnya Penting dilakukan konservasi air hujan melalui penanaman rumpun bambu agar air hujan tidak mengalir ke perairan namun tersimpan di dalam tanah. ” 90% air hujan yang turun ke bumi mampu diserap oleh pohon bambu. Kita sejak 2014 lalu kita sudah menanam 3.060 rumpun bambu di kawasan Waduk Manggar,” ungkapnya.

Manfaat penanaman rumpun bambu ini katanya akan dilihat pada usia tanam 4-5 tahun.
” Ini penelitian ilmiah karena itu masyarakat dan pemerintah daerah harus terus melakukan secara bersama-sama.  Memang sekarang ini masih parsial tapi yang penting ada keinginan dan kesadaran bersama penting konservasi air,” tandasnya.

Tujuan dari workshop peningkatan partisipasi masyarakat dalam kota Balikpapan adalah mendorong pemerintah kota untuk terus meningkatkan kemampuan menjaga kualitas lingkungan hidup dan hutan sebagai penyangga kehidupan

“Di samping itu juga meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat kota Balikpapan terhadap ketersediaan air,” tambahnya.

Kebun kantor P3E Kalimantan seluas 1 hektar ini,  menjadi lahan untuk pembelajaran bersama dengan beragam pohon termasuk 1000 rumpun bambu telah ditanam dengan biopori dan diuatkan embung-embung kecil.
” Disini sekitar 20 persen lebih mati rumpun bambu namun tingkat keberhasilan 75 persen. Hasil yang sangat bagus. Kalau dii Bogor 100 persen,” tambahnya.

Pada kesempatan sama Fahruddin mengatakan pentingnya kelipatan pada generasi penerus dalam menjaga mengelola lingkungan hidup termasuk konservasi air Kota Balikpapan.
” hati-hati inilah yang akan menjadi penyambung program-program lingkungan hidup. Alhamdulillah kemarin kita berhasil Adipura Paripurna berkat peran semua pihak,” katanya (20/8).

Terkait waduk Manggar,  diakui Fahruddin bahwa perkembangan pemukiman di Waduk Manggar sudah luar biasa sehingga harus disikapi bersama.

” Kita punya pngalaman relokasi penduduk 1400 rumah di damai tiga. Ini tinggal program dari pak wali dan SKPD,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version