Pancaroba Tinggi Risiko, BPBD Balikpapan Soroti APAR Non-Standar di Perusahaan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menegaskan kembali pentingnya penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berstandar SNI di seluruh sektor usaha, perkantoran, hingga fasilitas publik. 

Hal ini disampaikan menyusul meningkatnya potensi kebakaran di musim pancaroba yang masih berlangsung di wilayah Balikpapan.

Kepala Pelaksana BPBD Balikpapan, Usman Ali, mengatakan bahwa temuan di lapangan masih menunjukkan banyaknya perusahaan yang menggunakan APAR non-standar. Kondisi ini dinilai sangat berbahaya karena alat tersebut sering kali tidak berfungsi maksimal ketika digunakan dalam keadaan darurat.

“Masih banyak perusahaan yang pakai APAR non-standar. Ketika dibutuhkan, sering tidak berfungsi maksimal. Ini berbahaya,” tegas Usman, Minggu (23/11/2025).

Ia menjelaskan, bahwa APAR berlabel SNI telah melalui proses uji kualitas dan keandalan, sehingga menjamin alat dapat bekerja efektif memadamkan api di tahap awal.

Menurut Usman, penggunaan APAR SNI bukan sekadar memenuhi aturan, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan pekerja dan lingkungan sekitar. “Ini alat keselamatan dasar. Kalau perusahaan tidak peduli pada standar keamanan, risikonya bisa sangat besar,” katanya.

BPBD Balikpapan kini memperluas sosialisasi terkait penggunaan dan pemeriksaan berkala APAR standar ke dunia usaha. Usman menekankan bahwa sosialisasi ini penting agar perkantoran dan pelaku usaha benar-benar memahami jenis APAR, masa kedaluwarsa, tekanan tabung, hingga cara penggunaannya.

“Kami akan menyasar lebih banyak pelaku usaha, mulai dari industri besar sampai UMKM. Semua wajib memastikan APAR-nya sesuai SNI dan siap pakai,” ujarnya.

Selain sektor usaha, BPBD juga meminta masyarakat untuk memperhatikan aspek keselamatan kebakaran di rumah tangga. Meski tidak wajib memiliki APAR, Usman mengatakan bahwa alat ini sangat dianjurkan untuk dipasang di rumah, terutama rumah bertingkat atau yang memiliki banyak peralatan listrik.

“Kalau bisa, rumah juga punya APAR kecil yang sesuai standar. Kebakaran sering terjadi karena hal-hal sepele seperti kompor gas bocor atau korsleting. Dengan APAR yang benar, kebakaran kecil bisa langsung ditangani,” jelasnya.

Di sisi lain, Usman menegaskan bahwa cuaca pancaroba tetap memerlukan kewaspadaan tinggi. Kasus kebakaran lahan masih tercatat di beberapa wilayah Balikpapan, dan pihaknya telah menyiagakan posko utama serta tim sektor untuk merespons cepat setiap laporan.

Namun ia menekankan bahwa peran terbesar tetap berada pada masyarakat dan perusahaan. “BPBD siapkan pasukan siaga, tetapi pencegahan itu ada di tangan kita semua,” pungkasnya.

Dengan penggunaan APAR SNI secara konsisten dan pemeriksaan berkala, BPBD berharap potensi kebakaran dapat ditekan dan keselamatan warga Balikpapan lebih terjamin.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses