BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemain berdarah Jerman – Ambon Kevin Scheunemann mengungkapkan, kini telah resmi menjadi warga negera Indonesia (WNI) karena mengantongi surat dari Kementerian Hukum dan HAM terkait statusnya sebagai pemain naturalisasi, tinggal mengucap sumpah dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

“Saya resmi WNI), saya sudah ada suratnya, tinggal sumpah janji sebagai WNI, tinggal ke Jakarta selesai. Jadi tinggal dipanggil saja. Jadi proses (naturalisasi) sudah hampir selesai. Tapi saya sudah resmi pemain Indonesia, bukan lagi pemain luar,” ujar Kevin.

Sebenarnya kata Kevin, sudah sejak lama dirinya ingin menjadi WNI, hanya saja terkendala kesibukannya yang mengejar karirnya sebagai pemain sepakbola di Amerika maupun Eropa, termasuk pendidikannya.

“Bapak saya sudah WNI sejak 2011, Ibu saya kan Indonesia, bapak dulu Jerman. Keluarga tinggal di Malang. Memang saya terlambat jadi WNI, tapi untuk jadi WNI tidak mudah, karena kan harus di Indonesia tidak boleh keluar-keluar,”katanya.

“Saya kan study di Amerika sekaligus melanjutkan karir saya sebagai pemain sepakbola. Di Amerika saya 4 tahun, jadi susah. Kalau proses naturalisasi kita harus menetap di Indonesia, nah itu yang susah. Saya juga sempat main di Asutria satu tahun,”sambungnya.

Kendati begitu pemain berusia 25 tahun ini beryukur, sudah menjadi WNI dan punya peluang menjadi pemain tim nasional. Meski begitu, dia kini focus agar lolos seleksi di Persiba Balikpapan.

“Saya akan kasih yang terbaik, dan siap dipanggil kalau memang Indonesia membutuhkan saya. Tapi tentu step by step, karena focus saya ingin lolos seleksi dulu,” ujarnya.

Kevin juga mendukung program naturalisasi yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga karena ingin membentuk tim nasional yang kuat, dengan talenta-talenta pemain berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri.

“Bagus sekali itu program, karena banyak pemain-pemain berdarah campuran yang mungkin punya skill yang dan bagus dibawa kesini di naturalisasi biar memperkuat tim nasional. (bukan instan) tapi memang mereka layak, punya skill,” ucapnya.

Kevin menambahkan, dirinya lahir di Jerman hingga usia 12 belajar sepakbola di sekolah akademi di Frankfurt kemudian ke Indonesia belajar sepakbola bersama Timo Scheunamann yang merupakan pamannya di Malang.

“Jadi saya sampai usia 12 tahun belajar sepakbola di Jerman, kemudian ke Malang sampai usia 18 tahun,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version