BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pelatih Persiba Balikpapan Satia Bagdja mengaku tidak puas melihat penampilan anak asuhnya, meski sukses mengalahkan tamunya Martapura FC 3-0 dalam lanjutan liga 2 di stadion Batakan, Kamis (03/10).
Pasalnya, supporter dan masyarakat Kota Balikpapan yang menyaksikan tim kesayangnya harus menunggu hingga menit ke 69 gawang tim lawan jebol. Padahal sejak menit-menit awal Beruang Madu sudah punya banyak peluang.
“Alhamdulilah kita menang lagi. Tapi saya masih kurang puas kalau melihat permainannya, karena banyak membuang peluang,” ujarnya.
Mantan Pelatih Timnas Putri itu menuturkan, para pemainnya kurang tenang dalam memanfaatkan sejumlah peluang. Bahkan Beni Oktovianto yang selalu tampil cukup baik, juga tidak maksimal. Karena kesulitan menembus pertahanan lawan.
“Kalau saya sih lihat tim tadi itu maksudnya kurang tenang, selalu kurang tenang dalam memaksinalkn peluang. Beni juga, belum bisa memanfaatkan kecepatannya,” ujarnya
Padahal kata dia, Beni selama ini selalu mampu merepotkan lini pertahanan lawan dengan kecepatannya. Termasuk umpa-umpannya dari sisi kiri pertahanan lawan, juga kerap berbahaya. Namun justru tak kelihatan dibabak pertama.
“Sebenarnya Beni itu gampang dia lewat pemain lawan dengan kecepatan dia, mau dua orang yang jaga juga gampang, tapi dia gak tenang hadapi lawan,” ujarnya
“Dia gak coba (bermain) dari luar (ke sayap), padahal kalau dia bisa lewati satu pemain, tinggal crossing selesai. Tapi dia gak, dia tekuk lagi (giring) kedalam (kotak pinalti),”
Setelah turun minum baru kemudian terlihat permainan Persiba mulai berkembang. BEni dan Reza Saputra tampil efentif di sektor saya. Terbukti pada babak kedua Persiba mampu mencetak tiga gold an membuat Persiba mengoleksi 24 poin.
“Reza juga baru main lagi, jadi dia perlu adaptasi. Babak kedua baru Reza baru mulai tune dan dia bisa cepat dua gol. Dia memang pemain bagus,” ujarnya.
Persiba kini hanya menyisakan dua pertandingan, masing-masing menjamu Madura FC dan tandang ke stadion Aji Imbut Tenggarong menghadapi Mitra Kukar.
Comments
comments
