BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Terkait adanya usulan dari sejumlah pihak agar ada penambahan kuota untuk BBM jenis solar di Kota Balikpapan.

Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengaku, dari data pihak BPH Migas kuota tahun 2021 lalu dibandingkan tahun 2022 ini ada perubahan atau berkurang untuk kuotanya, apakah itu akan bertambah itu tergantung kepada Pemda yang mengusulkan kepada BPH Migas. 

“Memang sejatinya di Kaltim dibutuhkan penambahan kuota solar, apalagi melihat rencana pembangunan IKN baru tentunya butuh mobilitas yang tinggi dan akan butuh bahan bakar yang cukup besar,” ujar Dedi Sunardi saat diwawancarai media, Minggu (3/4/2022).

Disinggung disparitas harga untuk subsidi dan non subsidi yang cukup jauh, apakah akan ada penyesuaian kembali, Dedi mengaku bukan kewenangan mereka untuk itu, hanya saja selama negara terus menerapkan kebijakan ini maka akan terus dilaksanakan. 

“Pertamina posisinya sebagai operator, tapi yang punya kebijakan pemerintah dalam hal ini BPH Migas untuk penentuan harga tersebut,” akunya. 

Kata Dedi,  saat ini penggunaan Fuel card di Kaltim hampir 10 ribuan, nanti akan dikembangkan lagi pada 2022 ini dengan target 36 ribu kartu. 

“Sudah mulai kita terapkan di Balikpapan, Samarinda, Bontang dan akan menyeluruh satu Kaltim, fuel card ini juga akan dilaksanakan di Kalsel,” ujarnya. 

“Mudah mudahan ini efektif sehingga nanti bisa tepat guna dan sasaran bagi masyarakat,” pungkasnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version