BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menawarkan kerja sama proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) saat menerima kunjungan Pangeran Muda Abdul Qawi dari Brunai Darussalam di Kampus PUPR, Kamis (24/11/2022).

Dalam pertemuan itu, membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Brunai Darussalam di bidang infrastruktur. Kementerian PUPR kemudian menawarkan kerja sama pembangunan IKN melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)

Baik untuk proyek KPBU solicited  (diprakarsai pemerintah) maupun unsolicited (tidak diprakarsai pemerintah). Tentu dengan mengedepankan inovasi teknologi baru terutama untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.  

“Sekarang kami sedang membangun IKN di Kalimantan. Kami sangat terbuka untuk menerima investor dari Brunai Darussalam untuk mendukung pembangunan IKN. Sekarang kami sedang siapkan basic infrastruktur yang ditargetkan selesai pada Semester I tahun 2023,” kata Sekjen Kementerian PUPR Zainal Fatah dilansir dari laman Kementerian PUPR.

Dia mengungkapkan, Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu, di antaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun (land development).

Zainal Fatah juga menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang memiliki potensi investasi besar melalui skema KPBU seperti 14 proyek dalam persiapan senilai Rp130 triliun (pembangunan hunian vertical Spuur Karawang) dan 16 proyek memasuki tahap transaksi senilai Rp201,68 triliun di antaranya penyediaan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan SPAM Regional Ir. H Djuanda.

Zainal Fatah berharap pertemuan dan forum hari ini dapat memperkuat kerjasama bilateral yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dengan Brunai Darussalam, sehingga dapat merealisasikan harapan-harapan kedua negara terhadap pengembangan infrastruktur di Indonesia.

“Kedepan bisa kita komunikasikan lebih intensif dengan Duta Besar tentang apa saja yang mungkin bisa kita kerjakan bersama. Kami akan mendorong dan kami berusaha menyediakan ekosistem yang lebih baik untuk investasi,” kata Zainal Fatah.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version