BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com— Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kesulitan memenuhi target Satgas Penangulangan Covid-19 Nasional dalam melakukan tracing kontak erat atau pemeriksaan swab.

“Sebabkan dua hambatan tracing kita yang pertama tenaga surveilans yang terbatas, kedua PCR nya, ” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Selasa (10/11/2020).

Dia mengatakan, selama ini dalam sekali melakukan tracing hanya mampu kepada 10 hingga 15 orang. “Itu kan belum memenuhi kita, kita kan baru 10-15 orang belum sampai 30 orang, karena kita keterbatasan,”katanya.

Menurutnya, selama ini untuk setiap kali melakukan pemeriksaan swab harus mengeluarkan anggaran. “Tracing ini kan hambatannya adalah PCR nya kita harus bayar kalau yang di Balikpapan,” ucapnya.

“Karena kan PCR nya kalau yang kita lakukan itu bayar memakai APBD, kalau jumlahnya banyak tentu kita punya keterbatasan,” ujarnya.

Kata dia, pemeriksaan swab gratis hanya ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan itu pun juga melayani seluruh kota dan kabupaten. “PCR yang gratis ada di Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda) Provinsi yang dibiayai APBN. Karena itu memang kita usulkan juga ke BNPB agar ada program yang gratis yang dibiayai APBN yang di Balikpapan, ” katanya.

Sehingga dia meminta dukungan PCR gratis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Tapi kalau didukung APBN itu memaudahkan kita untuk bisa mencapai harapan tracing itu sampai 30 orang,” ujarnya.

Selain mobil PCR juga mengajukan permohonan bantuan ventilator maupun alat pelindung diri (APD). “Mudah-mudahn bisa dipenuhi sangat baik untuk menambah kemampuan armada tracing kita,” harapnya.

“Jadi kita ada mengirim permohonan melalui Bapak Panglima Kodam VI Mulawarman ke BNPB.” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version