BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Asisten I Bidang Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Zulkifli menemui Aliansi Perumahan Griya Permata Asri (GPA) yang terdiri dari warga, organisasi kemasyarakatan maupun mahasiswa.
Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat I Balai Kota Balikpapan, pada hari Jumat (3/11/2023). Asisten I didampingi Plt Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Rafiuddin dan Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan, Rudi.
Dalam pertemuan, Zulkifli memaparkan solusi permasalahan genangan air yang terjadi di perumahan GPA, yang berlokasi di Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan Selatan.
“Kami segera konsolidasi lahan Fasum, karena lokasi yang ada ini ternyata di dalam site plan kita peruntukkan untuk perumahan bukan Fasum, bukan bozem, bukan sedimen trap. Ini hasil kajian teknis dari teman-teman Disperkim,” jelasnya kepada media usai rapat.
Untuk itu, Pemkot melalui Disperkim akan memindahkan lokasi bozem berdekatan dengan genangan air. “Tadi misalnya fasumnya dimana kita tukar, diganti posisi supaya masyarakat itu tidak kehilangan haknya karena mereka sudah belikan. Kita konsolidasi lahan fasum yang ada di internal GPA itu. Arahnya kesana,” ucapnya.
Sebenarnya bozem ini hanya pemindahan lokasi saja, pihak GPA tetap membangun secara teknis bozem tersebut, sedangkan Disperkim hanya merencanakan alur teknisnya saja. Pemindahan lokasi bozem rekomendasinya di sekitar tower dan rumah warga, karena itu yang paling cepat dikonsolidasi fasum dan rumah milik warga.
Zulkifli menyampaikan pengembang Daun Village yang berada di sebelah rumah warga ini hanya menunggu dari pihak GPA untuk membangun bozem. Kemudian, pengembang Daun Village akan membuat bozem sesuai dengan kesepakatan.
“Tidak ada masalah dengan dia (Daun Village), kalau di sana (GPA) sudah dibangun bozem. Silahkan saja,” terangnya.
Memang sebenarnya, GPA harus lebih dulu membangun bozem, sehingga genangan air dapat melewati bozem lebih dulu baru menuju saluran ke arah Daun Village.
“Ini harus duluan karena posisi diatas jadi jangan semua air langsung ke mereka. Jangan hanya pindah banjir. Kalau hujan tinggi pastinya banjir ke bawah, jadi kita pindah perkara saja. Harus bozem dulu secara teknis. Masuk dulu kesini baru dialirkan ke sebelah,” paparnya.
Hasil pertemuan ini nantinya akan dikoordinasikan dengan kedua pengembang dan segera untuk dilakukan konsolidasi, sehingga permasalahan genangan air ini dapat segera terselesaikan
Sebelumnya, DPRD Kota Balikpapan meminta kepada Pemerintah Balikpapan untuk memperketat dalam mengeluarkan izin pembangunan perumahan.
“Pada prinsipnya pembangunan perumahan harus berdasarkan dengan site plan yang ada. Sebab hal ini nantinya akan berdampak pada perumahan tersebut,” kata Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Jafar Sidik.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah kota Balikpapan untuk lebih memperketat lagi izin pembangunan perumahan yang akan dilakukan oleh pihak pengembang di kota Balikpapan, agar kasus perumahan Daun Village dan Griya Permata Asri (GPA) tidak terulang kembali.
“Jadi Dinas terkait harus lebih berhati-hati lagi dalam mengeluarkan izin untuk pengembang dalam membangun perumahan di Balikpapan. Kalau sekarang sudah ketat, namun harus diperketat lagi. Agar kejadian di perumahan GPA tidak terulang kembali,” terangnya.
Dia menjelaskan, bahwa masalah izin pembangunan perumahan di Balikpapan itu sudah ketat, tapi alangkah baiknya diperketat lagi. Sehingga pengembang yang akan membangun perumahan di Balikpapan bisa memenuhi kewajibannya.
“Seharusnya pihak pengembang tidak boleh mengubah site plan yang telah ditentukan. Pasalnya yang terjadi saat ini site plan yang diubah-ubah, sehingga penataan perumahan tidak sesuai,” tuturnya.
Menurut Jafar, untuk pengembang di Balikpapan ini, khususnya yang besar-besar sudah berjalan dengan baik. Namun, pengawasannya perlu diperketat lagi dalam membuat saluran-saluran air yang memang menjadi permasalahan di Balikpapan.
“Memang saluran air harus menjadi fokus utama dalam membangun perumahan. Pasalnya, salah satu dampak banjir, karena saluran air. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian buat para pengembang perumahan yang ada di Balikpapan,” pungkasnya