BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terus berkoordinasi dengan stakeholder diantaranya Bea Cukai hingga Angkasa Pura maupun maskapai agar ada penerbangan langsung dari Kaltim ke negara tujuan ekspor.

Salah satunya dari Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan ke Shanghai China. Tidak lagi harus transit ke Jakarta. Karena ada beberapa komoditas diluar tambang dan perkebunan yang memiliki potensi ekspor ke sejumlah negara.

Harapannya dengan penerbangan langsung ke negara tujuan maka volume angkut ekspor bisa meningkat. Karena jika harus transit kuota yang di ekspor juga akan terbatas. Sementara jumlah maskapai juga terbatas.

 “Nah ini kami akan terus berkoordinasi dengan Angkasa Pura, Bea Cukai untuk bisa meningkatkan lagi eskpor ini. Karena begitu banyak tetapi kuota untuk ekspor itu kurang, kuota untuk pengangkutannya it,” Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kaltim Riza Indra Riyadi, disela-sela kegiatan ekspor raya pada Rabu (14/04)

“Jadi kami berharap dari Kaltim ini akan ada penerbangan langsung, tidak lagi lewat Jakarta tapi dari Kaltim langsung ke China Shanghai. Saya harapkan Pemerintah Pusat memberikan fasilitas yang besar lagi untuk mengekspor produk perikanan kita,”

Hari ini Balai Karantina Ikan,Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Balikpapan bersama Pemerintah Provinsi Kaltim melakukan ekspor raya hasil tangkapan nelayan. Sebanyak 12,5 ton ikan segar dan kepiting bakau yang di ekspor.

“Ini acara yang kedua yang kami hadiri, ekspor ke negara China untuk produk perikanan, ikan segar dan kepiting. Yang pertama itu di Aiport Sepinggan itu dilaksanakan hal yang sama cuma kepiting saja,”

Kata dia, jika kuota yang di ekspor meningkat maka akan berdampak pada pendapatan nelayan. Karena kini langsung mengambil dari nelayan untuk di ekspor tidak lagi melalui pengepul. Sehingga harga tertinggi yang didapat nelayan.

“Karena yang paling penting yang menikmati hasil ini masyarakat nelayan dan pembudaya kepiting dan penangkap kepiting. Dulu dinikmati oelh pengumpul, sekarang perusahaan langsung mengambil dari nelayan-nelayan,” ujarnya

“Jadi otomatis harga tertinggi yang akan dinikmati nelayan-nelayan. Otomatis akan meningkatan pendapatan nelayan-nelayan dan meningkatkan kesejahteraan mereka,”

Dia menambahkan, kemungkinan ada peningkat ekspor dari Kaltim. Karena jumlah yang di eskpor meningkat. Hal itu juga terlihat dari semakin berkurangnya restaurant-restauran di Kaltim yang menjual kepiting karena banyak yang di eskpor.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version