Pemprov Kaltim Sambut Positif Batas Wilayah IKN dengan PPU, Kukar dan Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menyambut positif penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Penegasan Batas Delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan Provinsi Kaltim.

Kesepakatan ini mencakup tiga wilayah strategis, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kota Balikpapan.

Agenda tersebut juga dirangkai dengan penandatanganan kerja sama bidang pendidikan antara Otorita IKN dan Pemprov Kaltim, bersama Pemerintah Kabupaten PPU serta Kukar.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menegaskan, penegasan batas IKN bukan sekadar proses administratif, tetapi langkah strategis memperkuat sinergi pembangunan antara pusat dan daerah.

“Penegasan batas wilayah ini adalah langkah penting untuk memastikan tata kelola pemerintahan yang efektif dan pembangunan yang berkeadilan. Batas ini bukan pemisah, tetapi penanda sinergi agar pelayanan publik dan perencanaan pembangunan berjalan seiring,” ujar Seno Aji.

Menurutnya, proses penegasan batas tersebut telah melalui kajian teknis, verifikasi data, dan kesepakatan lintas daerah agar hasilnya valid dan dapat diterima semua pihak.

Pemprov Kaltim bersama pemerintah kabupaten/kota berkomitmen menuntaskan tahapan teknis, termasuk pemasangan patok batas wilayah secara resmi.

Seno Aji juga menekankan bahwa kesepakatan ini menjadi dasar hukum penyusunan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) tentang Batas Daerah, serta mencegah perubahan berulang terhadap RTRW Provinsi Kaltim (RTRWP) di masa depan.

Selain aspek tata wilayah, kerja sama bidang pendidikan dengan OIKN disebutnya sebagai langkah visioner dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing global.

“Pendidikan adalah kunci membangun SDM yang kompeten, berkarakter, dan adaptif terhadap perubahan. Kami ingin putra-putri Kaltim menjadi bagian dari kemajuan IKN,” tegasnya.

Wagub Seno Aji berharap kolaborasi antara Otorita IKN dan Pemprov Kaltim terus berlanjut dengan semangat ‘Satu Visi, Satu Langkah, Satu Indonesia’.

“Karena hanya dengan kebersamaan, cita-cita besar menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai kota dunia yang berkelanjutan, cerdas, dan inklusif dapat benar-benar terwujud,” tutupnya.