BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menyerahkan berbagai bantuan dalam komitmennya untuk melestarikan lingkungan maupun pembangunan ekonomi hijau

Bantuan diantaranya sebanyak 5.170 batang bibit tanaman untuk kawasan Stadion Utama Kaltim Palaran Samarinda. Bantuan biaya pembangunan kebun bibit desa pada dua desa senilai Rp 82 juta di Kabupaten Paser dan Kutai Kertanegara (Kukar)

Termasuk anggaran hektar senilai Rp 802 juta pada enam kelompok tani hutan di Kabupaten Kukar dan Penajam Paser Utara (PPU) untuk bantuan biaya pemeliharaan hutan rakyat seluas 350 hektar

Kemudian bantuan biaya pembangunan hutan rakyat seluas 190 hektar senilai Rp 751 juta pada enam kelompok tani hutan di Kabupaten Berau, Kukar, Paser dan Kutai Timur (Kutim).

Bantuan stup madu kelulut pada persetujuan perhutanan sosial sebanyak 350 kotak dan enam unit alat panen untuk 15 lembaga pengelola hutan desa atau kelompok tani hutan di Kabupaten Berau, Kutim dan Kukar.

Bantuan bibit penghijauan lingkungan sebanyak 26.800 batang bagi kabupaten dan kota melalui Bulan Bakti Gotong Royong oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, pondok pesantren dan lembaga lainnya.

Bantuan dukungan RHL bagi perhutanan sosial berupa bibit tanaman produktif sebanyak 52.800 batang dan pupuk organik 48 ton, pupuk NPK 2,4 ton dan herbisida 250 liter untuk enam kelompok tani hutan dan 1 lembaga pengelola hutan desa di Kabupaten Kukar dan Balikpapan.

Disamping itu juga bantuan alat ekomomi produktif lima unit untuk lima lokasi kelompok masyarakat di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Balikpapan.  

Bantuan-bantuan yang diberikan bagia dari program prioritas daerah dalam penanganan degradasi dan deforestasi hutan, mitigasi iklim dan program pengembangan ekonomi hijau berbasis kesejahteraan masyarakat.

“Semoga kedepan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan ini secara bersama memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup di bumi dan manfaat ekonomi bagi masyarakat Benua Etam,” ujar Gubernur Isran Noor

“Green economy ujar urang Kota Bangun, this is the real commitment. We have to make it, and we do together, pemerintah, pengusaha, masyarakat, swasta, perusahaan, akademisi dan komponen lainnya,”

“Jadi kita tidak hanya dituntut menanam, tapi diwajibkan untuk merawatnya, memeliharanya, menjaganya, berkelanjutan, secara berkesinambungan. That is the best.” (adpimprovkaltim)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version