BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Selain sambungan baru PDAM dan penanganan banjir, sektor pendidikkan dan kesehatan juga menjadi sorotan DPRD Kota Balikpapan dalam duet kepemimpinan Rizal Effendi dan Rahmad Mas’ud yang akan berakhir tahun depan.

“Pendidikkan, kan dalam renstra nya 5 sekolah, SMK juga (janjinya) nambah,” ujar Anggota DPRD Kota Balikpapan Sukri Wahid.

Dalam kepemimpinan Rizal Effendi dan Rahmad Mas’ud hanya menambah SMP negeri itu pun masih belum ideal dengan jumlah lulusan SD. Sementara rencana membangun SMK di wilayah Balikpapan Barat hinggga kini juga belum bisa terealisasi.

“Gak nambah itu dengan alasan untuk SMK bukan urusan Pemerintah Kota, oke bisa diterima,” ujarnya.

“Tapi kalau sekarang rasio 2000 orang tidak tertampung di sekolah negeri ya harusnya ada kajian seimbang antara rasio swasta dengan negeri,”

Begitupun rencana pembangunan rumah sakit di wilayah Balikpapan Timur dan Balikpapan Barat yang juga belum terealisasi. Mengingat di kedua wilayah terse but, belum ada rumah sakit, hanya dilayani puskesmas yang melayani 24 jam.

“Ya itu juga belum terwujud sampai sekarang  bagaimana mau terwujud. Itu yang saya lihat anggaran kita belum berpihak pada yang primer,” ujarnya.

Kendati begitu, Sukri juga memiliki pandangan tersendiri terkait kesehatan. Justru kata dia, dengan banyaknya rumah sakit, menandakan Pemerintah Kota Balikpapan tidak sukses  dalam pencegahan warganya terserang penyakit.

“Kalau saya pribadi sih banyak rumah sakit saya gelisah, karena banyak rumah sakit bukan sukses, bagi saya justru orang sedikit sakit itu sukses,” ujarnya

“Kalau dikatakan banyak bangun rumah sakit sukses, spirit kita bukan di preventif, berarti preventif kita tidak berhasil,”

Politisi PKS tersebutmengakui, memang ada keberhasilan Pemerintah Kota Balikpapan dalam menurunkan angka, semisal  warga yang terkena stroke. Namun juga harus disertai dengan imbauan-imbauan hidup sehat.

 “Kan saya sudah buka Balikpapan dalam angka, 10 penyakit tertinggi. Memang ada beberapa penyakit yang berat-berat itu turun, kayak stroke itu jauh ya,” ujarnya

“Misalnya  promotive dilarang merokok di suatu tempat, itu pengaruhnya luar biasa. Kemudian budaya hidup sehat. Tapi kalau nambah rumah sakit saya kurang setuju, harusnya itu tidak menjhadi cita-cita.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version