BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Dalam kegiatan pelepasan jenazah almarhumah Dokter Syukriati.Sp.An di halaman Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) yang dilakukan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, tampak terlihat suami Almarhumah Gamal Rustadji turut mendamping jenazah Syukriati, pria yang sempat menjadi Ketua KPU Kota Balikpapan ini tampak berkaca-kaca matanya dan penuh haru menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dokter perawat yang telah merawat sang istri di rumah sakit sampai hari terakhirnya.

“Terima kasih kepada para dokter,perawat rekan sejawat yang khususnya ada di RSKD selama istri saya sakit memberikan pelayanan yang maksimal, semoga apa yang diperbuay mendapat balasan palaha dari Allah SWT,” kata Gamal Rustamadji saat sambutan pelepasan, Rabu (4/8/2021).

Diketahui almarhumah Syukriati kelahiran Bandung 19 Maret 1966, menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Indonesia lulus tahun 2000. Mulai melaksanakan tugas sebagai Dokter sejak 2000 hingga 2001 di Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor, 2001 hingga 2006 di Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang, dan 2006-2021 bertugas di Rumah Sakit Balikpapan Baru, almarhuma dikaruniai satu orang anak laki-laki.

Pemerintah Kota Balikpapan kembali harus kehilangan sosok Dokter yang meninggal akibat terpapar Covid-19 di Kota Balikpapan sekitar pukul 11.18 wita.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berkesempatan melepas langsung jenazah almarhum Dokter Syukriati Sp.An di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), Kamis (4/8/2021) sekira pukul 15.50 wita.

“Atas nama Pemerintah Kota saya ucapkan dukacita dan atas wafatnya salah satu terbaik yang kita miliki,” ujar Rahmad Mas’ud.

“Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan, sebagaimana kita ketahui bersama almarhumah merupakan salah satu tenaga kesehatan yang selama ini terlibat dan cukup besar dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kota Balikpapan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur RSKD Eddy Iskandar mengatakan, sebelum meninggal almarhumah sempat dirawat di RSKD selama 10 hari, dalam perawatannya tersebut almarhumah bolak balik keluar ruang ICU.

“Memang sebelum meninggal kondisi almarhumah sempat membaik sehingga sempat dipindah ke ruang biasa, tapi kemudian kondisi memburuk dengan saturasi oksigennya menurun sehingga dibawa lagi ke ruang ICU,” jelas Eddy.

Dikatakan Eddy, almarhumah Dokter Syukriati keseharian bertugas di Rumah Sakit Balikpapan Baru dengan spesialisnya anastesi.

“Almarhumah diketahui juga punya komorbid pada auto imun atau daya tahan tubuh yang berkurang,” tutup Eddy.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version