BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan melaporkan sejumlah kinerja yang dicapainya selama 19 bulan sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 22 Februari 2021 lalu.

Dalam laporannya, salah satunya adalah meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari 28 juta peserta menjadi 35 juta peserta.

“Kami menargetkan dalam 5 tahun tumbuh 2 kali lipat menjadi 70 juta,” ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahya usai bertemu Presiden Joko Widodo di istana Merdeka, Jumat (07/10/2022).

Anggora menyampaikan bahwa saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan digitalisasi layanan melalui Jamsostek Mobile dalam rangka memberikan kecepatan layanan dan meningkatkan kepuasan peserta, sesuai arahan dari Presiden Jokowi.

“Untuk layanan yang juga menjadi concern Bapak Presiden, layanan yang baik bagi para pekerja, kami menyampaikan bahwa kami telah melaksanakan digitalisasi dalam layanan,” ujarnya, dalam siaran pers Sekretariat Presiden

“Sehingga kalau dulu peserta itu klaim butuh waktu 10-15 hari, saat ini klaim hanya 15 menit bisa klaim dengan Jamsostek Mobile,” ujar Anggoro.

Sementara terkait perkembangan data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU). BPJS Ketenagakerjaan telah mengirimkan data penerima BSU hingga tahap 4, sedangkan tahap 5 akan segera dikirimkan dalam waktu dekat.

“Totalnya 14 juta data BSU kita kirimkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk divalidasi,” tandasnya.

Sebelumnya Anggoro juga menyampaikan, bahwa dana yang di kelola BPJS Ketenagakerjaan saat ini mencapai Rp 607 triliun.

Dari jumlah itu, sebesar 89 persen di investasikan ke goverment related investment, dengan 65 persen di antaranya ada di Surat Berharga Negara (SBN).

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version