BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo menyatakan jalan tol Balikpapan- Samarinda akan selesai akhir tahun 2019 ini.

Hal ini disampaikan  Jokowi saat berkampanye di hadapan para relawan, pendukung dan pengurus partai politik pendukung di ome Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (28/03/2019).

“Jalan tol Kita pantau perkembangan setiap saat.  Tinggal2 0 persen akan diselesaikan akhir tahun.  Jarak Balikpapan- Samarinda 99 km biasa ditempuh 3 jam,  kalau jadi maksimal 1 jam, ” katanya disambut tepuk tangan ribuan pendukungnya.

” Nanti diteruskan ke Bontang.  Siapa yang setuju tunjuk jari yang tidak setuju saya beri sepeda, ” ucapnya.

Di Balikpapan, Jokowi  juga menyampaikan pesan agar masyarakat menjaga kerukunan.

“Balikpapan ini etalase Indonesia. Ada suku Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Tidung, Jawa, dan Bugis. Berbagai suku ini telah hidup rukun dari generasi ke generasi. Ini membuktikan bahwa, walau kita semua berbeda-beda, tetap satu bangsa,” ujarnya.

Sementara Erick Thohir Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin mengatakan capres Jokowi berkomitmen merawat persatuan dan kebangsaan dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan.

“Dahulu kita mengenal istilah Jawa-sentris, yaitu sebagian besar pembangunan hanya dilakukan di Pulau Jawa. Sedangkan wilayah-wilayah lain ketinggalan. Sekarang Jokowi menggunakan paradigma Indonesia-sentris, kita membangun infrastruktur sampai ke pelosok nusantara,” katanya saat mendampingi Jokowi di Dome Balikpapan.

Salah satu proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan pemerintahan Jokowi adalah Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. “Kita bersyukur, tol pertama di Kalimantan yakni rute Balikpapan-Samarinda akan beroperasi tahun 2019 ini. Masyarakat bisa memanfaatkan untuk transportasi orang maupun logistik yang lebih efisien, dengan demikian ekonomi di Kalimantan akan meningkat,” kata Erick.

Jalan tol ini memiliki panjang 99 kilometer dan terdiri dari 5 seksi. Kemajuan pekerjaan telah mencapai 85,7 persen per 17 Februari 2019. Proyek ini dimulai pada 2010. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan dimulainya pembangunan. Namun pada 2012 proyek ini terhenti karena masalah pendanaan dan harga lahan semakin mahal. Proyek ini kemudian dilanjutkan pada November 2015. Jokowi meninjau langsung pada Maret 2016.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version