BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertamina menggelar pelatihan pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari limbah kayu pohon mangrove, khususnya bagi masyarakat sekitar kawasan mangrove Margomuly, Senin (22/04).

Pejabat Sementara Region Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan Cecep Supriyatna mengatakan, bahwa pelatihan pembuatan kerajinan menggunakan limbah kayu mangrove ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina sebagai BUMN dalam menjalankan program tanggjung jawab sosial untuk masyarakat disekitar.

Pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku limbah mangrove ini sebagai upaya Pertamina dalam mendukung keberadaan Mangrove Center Margomulyo melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan mangrove center.

“Diharapkan masyarakat semakin merasakan manfaat dengan keberadaan mangrove center dan menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama menjaga kelestarian kawasan mangrove center Margomulyo,” ujar Cecep melalui rilis yang diterima inibalikpapan

Selain untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku limbah kayu mangrove tersebut juga bertujuan membantu mengurangi sampah di kawasan mangrove Margomulyo, karena bahan baku yang dimanfaatkan untuk pembuatan kerajinan berasal dari limbah kayu pohon mangrove yang patah atau mati secara alami.

Operation Head Terminal BBM Balikpapan Rahdian Mahardika, mengungkapkan, untuk jangka panjang, pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dari industri kreatif dan mendorong pelaksanaan ekowisata mangrove center Margomulyo yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Kelurahan Margomulyo, Abdul Rahman mengucapkan terima kasih atas bantuan CSR Pertamina dalam mengembangkan masyarakat Margomulyo. Abdul juga berharap setelah pelatihan ada tindaklanjut untuk pengembangan masyarakat melalui promosi dan pemasaran produk kerajinan tersebut. Abdul sangat mendukung pengembangan industri kreatif sesuai dengan potensi yang ada, yaitu kawasan mangrove center.

Eddy Adimutja, seksi Bina Produksi Industri Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan yang ikut hadir menyaksikan pelatihan tersebut mengungkapkan harapannya agar produk kerajinan ini dapat menjadi ciri khas kota Balikpapan.

Kata dia, hingga saat ini baru ada beberapa produk UMKM Kota Balikpapan yang punya ciri khas, seperti produk batik dengan motif khas Balikpapan, namun untuk kategori Kriya belum ada produk dengan ciri khas kota Balikpapan.

“Saya harapkan kerajinan mangrove ini dilaksanakan dengan serius, khususnya pada pengembangan kreatifitas desain produk sehingga memiliki ciri khas kota Balikpapan dan diminati oleh masyarakat.”, tutup Eddy.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version