BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina ikut bagian dalam kegiatan Balikpapan Fair yang digelar sejak Jumat kemarin hingga 19 Maret mendatang, di Gedung Dome Balikpapan. Pertamina memperlihatkan produk-produknya dari bright gas hingga produk ukm yang telah menjadi mitra binaannya.

Dalam kegiatan Balikpapan itu, Wakil Wali kota Balikpapan Rahmad Mas’ud juga mencoba kualitas bright gas untuk memasak didampingi isterinya Nurlena. Bahkan, pihaknya juga menyambangi produk-produk mitra binaan dari madu, barang antik hingga sepatu dan tas kulit.

“Beberapa UKM binaan Pertamina diajak mempromosikan produknya. Ada dari Papua dan dari Kaltim sendiri. Produknya dari sepatu, tas kulit hingga manik-mani sebagai alat perhiasan wanita juga ada,” kata Area Manager Communication & Relations Kalimantan, Alicia Irzanova, Jumat, (16/3/2018).

Dalam kegiatan Balikpapan Fair ini menurutnya, Pertamina juga mensosialisasikan program kemitraan dan syarat menjadi mitra binaannya.

“Program kemitraan ditujukan untuk meningkatkan daya saing dan kemampuan usaha kecil mitra binaan Pertamina agar menjadi tangguh dan mandiri, sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi,” bebernya.

Toha, Mitra Binaan Pertamina Memamerkan produknya

Selain itu, mereka yang ikut atau UKM yang diajak pada stan Pertamina ditambahkannya sudah menjadi binaan pertamina baik itu memberikan bantuan modal pinjaman dan pembekalan SDM.

“Pinjaman modal juga diberikan secara bervariasi dari Rp5 hingga 200 juta. Bahkan UKM yang memiliki kualitas pengembalian baik bisa melakukan peminjaman kembali,” tutupnya.

Toha (60), yang telah menjadi mitra binaan bertahun-tahun merasakan manfaat dari program Pertamina tersebut.

“Saya sudah tiga kali untuk meminjam modal dan manfaatnya sangat banyak untuk mengembangkan bisnis. Sekarang usaha souvenir dan barang antiknya sudah dikenal,” ungkap pria yang sudah mengembangkan usahanya 26 tahun.

Bahkan tak tanggung-tanggung omzet yang diperoleh bapak beranak dua ini mencapai puluhan juta dalam sebulan.

“Kalo barang antik kan mahal ya dari Rp10 juta hingga Rp90 juta. Sedangkan lainnya tergantung kualitasnya souvenir Kaltim,” tukasnya sembari tersenyum melayani pengunjung.

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version