BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Guna mengetahui sejauh mana persiapan pemerintah kota Balikpapan terutama dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dalam pelaksanaan pemberian vaksin dan sejauh mana persiapan tempat yanh digunakan untuk menyimpan vaksin, Komisi IV DPRD Balikpapan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DKK Balikpapan yang turut hadiri Wakil Ketua Komisi IV Iwan Wahyudi didamping para anggota diantaranya, Sandi Ardian, Ardiansyah, Budiono, Fadlian noor, Puryadi, Umar Hatta, Rahmatya, Suryani, serta Laisa.

Koordinator Komisi IV DPRD Balikpapan, Subari mengatakan, dalam RDP ini komisi IV selaku mitra dari DKK ingin mengetahui persiapan DKK untuk pemberian vaksin yang rencananya akan dimulai pada Februari ini dengan terlebih dahulu diberikan kepada para tenaga kesehatan (nakes).

“Kami minta vaksin ini dipersiapkan sebaik mungkin dan selalu dikomunikasikan jika ada kesulitan dalam pelaksanaannya dengan DPRD,” ujar Subari kepada awak media, Rabu (13/01/2021).

Dikatakan Subari DKK juga diminta untuk intens melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait vaksinasi, selama ini masyarakat belum paham efek yang terjadi dalam pemberian vaksin.

“Kalau bicara soal halal kan jelas sudah ada rekomendasi dari MUI, yang jadi persoalan terkair efeknya, inilah yang harus terus disosialisasikan ke masyarakat agar mau ikut terlibat dalam vaksinisasi,” akunya.

Komisi IV DPRD juga mempertanyakan kesiapan DKK dalam penyimpanan vaksin di Balikpapan, sehingga jika vaksin sudah dikirim ke Balikpapan sudah ada tempat yang akan digunakan untuk penyimpanan dan disiapkan plan B jika tempat tersebut tidak mencukup menampung jumlah vaksin.

“Kalau perlu dalam waktu dekat kita agendakan sidak, sehingga diketahui apa saja yang perlu dilengkapi jika ada kekurangannya,” tutup Politikus PKS ini.

Sementara itu Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, untuk persiapan kegiatan vaksinasi Covid-19 di Balikpapan beberapa langkah persiapan sudah dilakukan oleh DKK mulai dari mempersiapkan tenaga vaksinator yang berjumlah 117 orang yang sudah ikut melaksanakan workshop dan akan bertambah lagi jumlahnya karena masih ada agenda workshop yang akan dilakukan lagi dalam waktu dekat.

“Semakin banyak tenaga vaksinator ini malah semakin baik akan mengurangi beban tenaga vaksinator lainnya,” aku Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa.

Untuk tempat pemberian vaksin dikatakan Dio di Balikpapan sudah disiapkan 47 tempat diantaranya di Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit yang sudah dilakukan peninjauan dan verifikasi apakah layak atau memenuhi syarat bisa dijadikan lokasi tempat pemberian vaksin.

“Kami lihat dulu tempatnya, karena pelaksanaannya butuh ruang yang besar contohnya seperti TPS pada pemilu ada beberapa meja yang dipersiapkan untuk registrasi dan ikut data,” akunya.

“Kemudian harus ada akses internet, karena semua sistem data langsung input ke aplikasi di BPJS,” sambungnya.

Sedangkan untuk tempat penampungan vaksin, DKK memiliki fasilitas instalasi farmasi kota disitu ada tempat penyimpanan yang mampu menampung 5400 dosis vaksin.

“Tapi kalau lebih dari itu, kami sudah siapkan plan B dengan memohon kerja sama dengan perusahan farmasi yang memang biasa mendistribusikan vaksin di Balikpapan,” ujar Dio.

Begitupun dengan ketersedian listrik juga diharapkan bisa mendukung karena penyimpanan vaksin butuh pengaturan suhu yang sesuai, sehingga diharapkan ketersedian genset juga harus diperhatikan.

Terkait pemberian vaksin, Dio mengaku untuk Balikpapan masuk tahap satu tapi termin dua yang rencananya bulan Februari baru dilakukan dengan terlebih dahulu diberikan kepada 5.759 tenaga kesehatan.

“Vaksin kita di bulan Februari, tapi untuk alat pelindung diri untuk pemberian vaksin sudah kami terima,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version