Pertengkaran dan Ekonomi Jadi Penyebab Tingginya Perceraian 2024, Termasuk Poligami dan Kawin Paksa

Simulasi resepsi pernikahan yang digelar gabungan wedding organizer di Balikpapan / ilustrasi
Simulasi resepsi pernikahan yang digelar gabungan wedding organizer di Balikpapan / ilustrasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kasus perceraian tahun 2024 menurun, dibanding 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip inibalikpapan angka perceraian tahun 2024 mencapai 399.921 kasus.

Sementara, tahun 2023 angka perceraian mencapai 408.347 kasus. Sedangkan tahun 2022 saat COVID-19 melanda, perceraian hampir setengah juta atau mencapai 448.126 kasus.

Dari data BPS ada 13 faktor penyebab perceraian. Tertinggi karena perselisihan dan pertengkaran terus menerus sebanyak 251.125 kasus. Kemudian faktor ekonomi 100.198 kasus

Berdasarkan data BPS, tertingga angka perceraian Jawa Barat (Jabar) dengan 88.985 kasus tahun 2025, diikuti Jawa Timur (Jatim) 79.293 dan Jawa Tengah (Jateng) 64.937.

Sedangkan tahun 2023, perceraian di Jabar juga masih tertinggi dengan 91.146 kasus, Jatim 79.248 kasus dan Jateng 68.133 kasus.

Sementara 2022, perceraian di Jabar tertinggi dengan 98.890 kasus, Jatim 89.093 kasus dan Jateng 74.030 kasus.

BACA JUGA :

Berikut daftar faktor penyebab perceraian

Faktor Perceraian – Zina 1.005 kasus

Faktor Perceraian – Mabuk 2.004 kasus

Faktor Perceraian – Madat 436

Faktor Perceraian – Judi 2.889

Faktor Perceraian – Meninggalkan Salah satu Pihak 31.265

Faktor Perceraian – Dihukum Penjara 1.335

Faktor Perceraian – Poligami 849

Faktor Perceraian – Kekerasan Dalam Rumah Tangga 7.243

Faktor Perceraian – Cacat Badan 252

Faktor Perceraian – Perselisihan dan Pertengkaran Terus Menerus 251.125

Faktor Perceraian – Kawin Paksa 307

Faktor Perceraian – Murtad 1.000

Faktor Perceraian – Ekonomi 100.198

Berikut daftar kasus perceraian di Provinsi

Aceh 6.103 kasus

Sumatera Utara       15.955 kasus

Sumatera Barat       8.292 kasus

Riau 8.242 kasus

Jambi 4.580 kasus

Sumatera Selatan 10.180 kasus

Bengkulu 3.539 kasus

Lampung 14.603 kasus

Kepualan Bangka Belitung 2.291 kasus

Kepualan Riau 3.385 kasus

Jakarta 12.375 kasus

Jawa Barat 88.985 kasus

Jawa Tengah 64.937 kasus

Yogyakarta 4.719 kasus

Jawa Timur 79.293 kasus

Banten 13.529 kasus

Bali 1.065 kasus

Nusa Tenggara Barat 6.946 kasus

Nusa Tenggara Timur  500 kasus

Kalimantan Barat 4.754 kasus

Kalimantan Tengah 3.138 kasus

Kalimantan Selatan 6.565 kasus

Kalimantan Timur 6.279 kasus

Kalimantan Utara 949 kasus

Sulawesi Utara 1.998 kasus

Sulawesi Tengah 3.978 kasus

Sulawesi Selatan 12.200 kasus

Sulawesi Tenggara 3.522 kasus

Gorontalo 2.124 kasus

Sulawesi Barat 1.330 kasus

Maluku 668 kasus

Maluku Utara 1.324 kasus

Papua Barat 485 kasus

Papua 1.088 kasus

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses