BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Investor Jepang berminat pada proyek pengembangan jaringan gas kota yang diinisiator Kementerian ESDM di Kota Balikpapan.

Mereka telah mengirimkan tim untuk melakukan survey pemetaaan potensi investasi jaringan gas kota melalui Helios Holding co.Ltd perwakilan perusahaan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) ke Balikpapan.

Hal ini disampaikan wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai pertemuan pada Rabu lalu (23/10) di ruang VIP Pemkot Balikpapan.

Menurut Rizal jika mereka betul-betul bermintat dan merealisasikan investasinya maka ini yang pertama kalinya mereka masuk ke Indonesia melalui Balikpapan. nantinya perusahaan Jepang ini akan bekerjasama dengan PGN.

“Program pemerintah masih kecil melalui Kementerian ESDM. Jepang ingin membantu supaya pemasangan lebih cepat lagi maka ditujuk Helios Holding. Pertama kali melirik ke Balikpapan, mereka akan bekerja sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN),” jelasnya Rabu (23/10/2019).

Tindak lanjut Helios berupa survei lapangan untuk memetakan kebutuhan gas rumah tangga dan industri di Balikpapan dilakukan bulan depan.

Kata Rizal pihaknya terbuka atas rencana investasi asing asalkan dari sisi harga masih bisa terjangkau bila dibandingkan baik dengan penggunaan gas elpiji ataupun jargas yang telah dipasang oleh Pertamina yang bekerja sama dengan perusahaan daerah.

Sekarang ini biaya masyarakat pemakaian jargas rumah tangga Rp20.000 per bulan. “Sepanjang itu bisa sama. atau kurang masyarakat nggak keberatan. Kalau lebih murah bagus. Tapi harus dihitung dulu dengan pakai LPG. Pembandingnya untuk  harga gas ini,” ujarnya.

Realisasi jargas kota Balikpapan dari Kementerian ESDM baru mencapai 9.000 –10.000 SR padahal jumlah rumah tangga di Balikpapan mencapai lebih dari 100.000. Dengan demikian masih banyak potensi yang bisa digali.

Sementara itu Direktur Utama Perusahaan Daerah Balikpapan Purba Wijaya mengatakan rencana investasi Jepang ini baru batas pemetaan dan penjajakan.

Menurutnya kerja sama dilakukan dengan PGN sebagai penyuplai gas. Namun, PGN belum melakukan pembicaraan dengan Perusda Balikpapan.

“Belum sampai ke FS. Sumber gas pgn. Bentuk dan skenarionya dengan PGN belum tahu karena baru mapping,” katanya.

Jika menggunakan data pelanggan PDAM sebagai alat referensi untuk memetakan potensi jaringan transmisi, baru 10 persen yang terjangkau. Saat ini pelanggan telah PDAM telah mencapai 80.000 sedangkan yang masuk dalam jaringan transmisi 9.000—10.000 SR. “Jadi masih 90% yang bisa jadi objek mereka, untuk skenarionya hingga satu dua tahun mendatang itu bergantung mereka,”tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version