BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tahapan Pilkada Balikpapan akan segera dimulai pada Senin (15/06), pasca terbinta Peraturan KPU (PKPU) tentang Tahapan Pilkada. Hal itu disampaikan Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Toha pada Senin (15/06).

“Tanggal 15 itu dimulai akan mengaktifikan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), kemudian melantik PPS (Panitia Pemungutan Suara),” katanya.

Menurutnya, karena di masa pandemi covid-19 maka untuk pelantikkan PPS akan dilakukan secara bergantian per kecamatan. “Kita mengambil opsi dilakukan pelantikan PPS dilakukan secara bergelombang di Kantor KPU,” ujarnya.

“Tata caranya kita punya 6 kecamatan, 34 kelurahan pelantgikan secara gelombang pertama pagi jam 8 2 kecamatan, siang 2 kecamatan dan malam 2 kecamatan. Setelah pelantikkan kita memberikan pembekalan terkait ilmu pemilu,”

Dia mengungkapkan, tanahap pilkada dimulai, karena tak ada yang bisa menjamin pandemi covid-19 kapan akan berakhir.Selain itu telah mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Tidak ada yang bisa baik WHO, ahli-ahli, professor, kapan berakhirnya pandemi, maka alasan itu yang dijadikan dasar Gugus TUgas memberikan rekomendasi silahkan menggelar dengan catatan menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Namun tahun ini, tugas penyelenggaran pemilu cukup berat, karena target pastisipasi pemilih mencapai  77,7 persen. “Mestinya kalau kondisi normal ini terlampai, saat pilpres kita sampai 80 persen, tapi dimasa pandemi covid-19 akan sulit,” tandasnya.

Kata dia, sejumlah negara yang menggelar pemilu dimasa pandemi covid-19 tingkat partisipasi drop. Bahkan ada 1 negara yang tingkat partisipasi pemilihnya hanya 7 persen “Hanya Korea Selatan yang naik partisipasinya, selebihnya drop.,” ujarnya.

“Australia, Taiwan, Iran, bahkan di Mali partisipasinya Cuma 7 persen dalam sistem demokrasi sebenarnya gak ada masalah 5, perseb, 7 persenb, 10 persen, tetap suara terbanyak tetap jadi.”tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version