PM Belanda Mark Rutte Sampaikan Permohonan Maaf Atas Jajahan dan Perbudakan

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, di sela penyelenggaraan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Gedung Europa, Brussels, Rabu, 14 Desember 2022 / Sekretariat Presiden

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte menyampaikan permohonan maaf karena menjajah Indonesia dan melakukan perbudakan.

Bukan hanya di Indonesia, Negara Kincir Angin itu juga menjajah sejumlah negara di Asia Afrika diantaranya India, Taiwan, Iran, Afrika Selatan, Suriname, Guyana hingga Brasil.

Mark Rutte mengakui perbudakan yang dilakukan negaranya adalah kejahatan kemanusiaan. Indonesia salah satu yang terlama kabarnya mencapai ratusan tahun.

“Kami mengakui perbudakan dalam istilah yang paling jelas sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Rutte seperti dilansir dari AFP, Rabu (21/12/2022).

Mark Rutte juga mengungkapkan penyesalannya karena negara Belanda mengambil keuntungan dalam perbudakan itu. Hasil bumi Indonesia dirampas dan dibawa.

“Banyak orang telah dijadikan komoditas, dieksploitasi, dan diperdagangkan atas nama Belanda,” kata Rutte.

Dampak perbudakan yang dilakukan Belanda sangat besar pada kehidupan masyarakat. “Masyarakat Belanda harus menghadapi kenyataan kami di masa lalu itu,” jelas Rutte.

Kata dia, tidak ada pihak manapun di Belanda yang harus disalahkan dalam perbudakan di masa lampau. Karena Belanda juga memikul tanggung jawab atas penderitaan mereka yang diperbudak. 

Suara.com

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses