MEDIA sosial dan generasi milenial tentunya dua hal yang tidak terpisahkan. Sebagian besar generasi milenial tentunya memiliki akun di beberapa media sosial seperti instagram, twitter, facebook, youtube, dan lain-lain.

Tak sedikit pula yang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya ketimbang di kehidupan nyata. Bercanda dengan teman di dunia maya terkadang mengasikkan. Jarak sudah tidak lagi menjadi penghalang untuk saling terhubung satu sama lain. Malah problem yang ada sekarang gadget mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Bagaimana tidak, meski sedang ngumpul bareng pun tak jarang yang terjadi bukan obrolan langsung, tapi malah sibuk dengan gadget masing-masing.

Beragam konten kreatif bermunculan di media sosial, berlomba-lomba menjadi viral. Sebuah kepuasan tersendiri bagi pengguna media sosial jika berhasil viral. Mulai dari melakukan hal yang konyol, cover lagu, unboxing, dan masih banyak lagi hal yang dilakukan demi mencapai ketenaran.

Polisi PROMOTER

Jargon Kepolisian saat ini adalah PROMOTER, PROfesional, MOdern, dan TERpercaya. Hal ini digunakan dalam rangka terus menaikkan popularitas polisi di mata masyarakat serta mengubah stigma negatif kepolisian yang selama ini tertanam di masyarakat

Polisi sebagai pelayan masyarakat, bukan yang harus dilayani oleh masyarakat. Babinkantibmas makin aktif turun ke masyarakat guna mensosialisasikan program kepolisian dan menjaga kondusifitas serta kemanan di masyarakat. Hotline pengaduan polisi 24 jam terus dijaga keaktifan demi melindungi keamanan masyarakat.

Polisi juga semakin aktif di berbagai media sosial seperti twitter, facebook, instagram, youtube. Perangkat pusat dan daerah semua aktif mensosialisasikan program kepolisian melalui media sosial demi terus menumbuhkembangkan trend positif kepolisian di mata masyarakat.

Tak jarang juga ada petinggi dari kepolisian menyebar luaskan nomer handphone agar masyarakat bisa langsung melaporkan jika ada polisi nakal atau kejadian yang tidak mengenakkan yang berhubungan dengan institusi kepolisian. Selain itu ada beberapa anggota kepolisan yang juga aktif menggunakan akun pribadi demi menyampaikan pesan-pesan positif kepada netizen.

Akun Resmi Divisi Humas Polri di Media Sosial

Dengan aktifnya pihak kepolisian di media sosial, tentunya kita perlu juga mengetahui akun mana yang benar-benar real dikelola oleh kepolisian, yang mana yang bukan. Berikut list akun Untuk Divisi Humas Polri:

  1. Fanpages Facebook dengan username @DivHumasPolri Divisi Humas Polri dan sudah terverifikasi dengan tanda contreng biru. Jumlah yang menyukai FP ini 808,070 dan yang mengikuti 820,960 pengguna fb.
  2. Akun twitter dari divisi humas polri ialah @DivHumas_Polri sudah terverivikasi dengan tanda contreng biru. Jumlah pengikut akun twitter ini sejumlah 1,18 juta.
  3. Akun instagram divisi humas polri ialah @divisihumaspolri sudah terverivikasi dengan tanda contreng biru dengan jumlah pengikut 425 ribu pengguna instagram.
  4. Channel youtube dari divisi humas polri ialah Div Humas Polri dengan jumlah subscriber 1,795.

Akun Media Sosial Polda Kalimantan Timur

Berikut list akun untuk Polda Kaltim:

  1. Fanpages Facebook dengan username @PoldaKaltim Polda Kaltim dan sudah terverifikasi dengan tanda contreng biru. Jumlah yang menyukai FP ini 17,370 dan yang mengikuti 17,854 pengguna fb.
  2. Akun twitter dari Polda Kaltim ialah @PoldaKaltim sudah terverivikasi dengan tanda contreng biru. Jumlah pengikut akun twitter ini sejumlah 7,834.
  3. Akun instagram divisi Polda Kaltim ialah @poldakaltim sudah terverivikasi dengan tanda contreng biru dengan jumlah pengikut 59,5 ribu pengguna instagram.
  4. Channel youtube dari Polda Kaltim ialah TRIBRATANews Polda Kaltim dengan jumlah subscriber 9,3 ribu.
  5. Untuk Official line Polda Kaltim di @PoldaKaltim (use @).

Media Sosial Sarana Sosialisasi Polisi

Sadar akan makin tingginya penggunaan media sosial oleh masyarakat, pihak kepolisan tampaknya memanfaatkan momentum ini. Akun-akun yang dikelola kepolisian mulai meramaikan jagat dunia maya. Mulai dari Mabes Polri hingga tingkatan Polsek ikut aktif bermedia sosial.

Media sosial ibarat pisau, jika kita menggunakan dengan baik, maka pisau tersebut akan menjadi manfaat sesuai dengan fungsinya. Akan tetapi jika menggunakannya untuk kepentingan yang negatif, tentunya akan menjadi senjata yang mematikan untuk kita sendiri.

Selain sebagai sarana sosialisasi, media sosial oleh pihak kepolisian juga dijadikan sebagai pemantau bagi pengguna media sosial. Prostitusi online yang mulai marak, penyebaran isu-isu politik menjelang pemilu, dan informasi hoaks yang beredar di media sosial terus diawasi dan dilakukan penindakan tegas bagi pelaku dan penyebar.

Dengan postingan-postingan yang positif diharapkan semakin menaikkan citra polisi di mata masyarakat. SDM pengelola media sosial kepolisian tentunya sudah mendapat pelatihan bagaimana cara membuat konten yang menarik dan tidak monoton agar netizen mudah dan cepat menerima pesan yang ingin disampaikan. Konten yang terlalu monoton tentunya akan membuat netizen bosan dan akhirnya meninggalkan halaman atau akun dari kepolisian yang diikutinya.

Divisi Humas Polda Kaltim Gandeng Pegiat Media Sosial

Dalam rangka lebih menyebarluaskan informasi seputar program dan sosialisasi kepolisian di wilayah hukum Kalimantan Timur, Divisi Humas Polda Kaltim juga menggandeng pegiat media sosial di Kalimantan Timur. Pegiat media sosial yang digandeng ialah yang akunnya memiliki jumlah pengikut dalam jumlah banyak serta yang aktif melakukan unggahan di media sosial. Melalui akun-akun tersebut sosialisasi Polda Kaltim ikut disebarluaskan. Saat ini yang sudah dirangkul meliputi kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, Sangatta, Paser, Penajam Paser Utara.

Akun media sosial aktif serta yang memiliki pengikut dalam jumlah banyak rutin diberikan arahan agar terus menebarkan kebaikan bukan menebarkan kebencian. Teguran lisan hingga tindakan pemanggilan kepada pemilik akun dilakukan jika ada akun media sosial yang mulai menyimpang postingannya.

Mengelola Media Sosial dengan Bijak

Mengelola akun media sosial apalagi untuk kepentingan institusi tentunya tidak mudah. Tim media sosial yang dibentuk khusus menangani media sosial kepolisian tentunya sudah dibekali pengetahuan serta literasi tata bahasa yang baik dan benar. Salah sedikit kata yang digunakan bisa mengundang perbedaan persepsi.

Seorang admin akun media sosial harus siap menghadapi kritik dan komen pedas dari netizen. Apalagi jika berkaitan dengan kepolisian, pasti ada saja yang pro dan kontra. Bagaimana caranya agar postingan yang diunggah tidak menyebabkan perdebatan panjang di komen dari postingan. Belum lagi dari pesan yang masuk, entah itu memberi informasi atau sekedar bertanya, tentunya harus cepat direspon agar pengikut akun tidak kecewa dan akhirnya meninggalkan akun yang telah diikutinya. Terkadang tidak semua info dan laporan yang masuk benar adanya. Harus dilakukan pengecekan langsung agar tidak terjadi penyebaran informasi hoaks.

Agar tidak ditinggalkan oleh pengikut, tentunya akun media sosial kepolian harus selalu aktif mengunggah postingan. Cepat merespon komen yang sifatnya pertanyaan, bijak dalam membalas komen yang sifatnya menyudutkan. Tidak boleh terpancing emosi yang berujung dengan perdebatan panjang tanpa akhir.

Semoga dengan terjunnya polisi ke media sosial bisa mengangkat citra positif polri di mata generasi milenial. Harus lebih fleksibel dan lebih gaul dan santai agar netizen bisa menikmati semua unggahan dan dengan mudah bisa memahami hal yang ingin disampaikan. ***

*** Achmad Faizal: Penggiat media sosial di Balikpapan, Tim Inibalikpapan-Gerbangkaltim Network.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version