Problem Air Bersih Masih Jadi PR Balikpapan, Pemkot Siapkan Sejumlah Langkah

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, saat menerima audiensi dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Balikpapan. (Foto: Samsul/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Persoalan krisis air bersih di Balikpapan masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah kota. Berbagai strategi pemerintah siapkan, mulai dari langkah darurat hingga rencana jangka panjang, demi menjawab kebutuhan dasar masyarakat yang kian mendesak.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa penanganan air bersih kini mereka fokuskan pada tiga pendekatan: jangka pendek, menengah, dan panjang.

Untuk jangka pendek, Pemkot menggalakkan program pemanenan air hujan di kantor-kantor dinas dan sekolah, serta mendorong peran sektor swasta dalam penyediaan air bersih. Optimalisasi Waduk Aji Raden juga menjadi prioritas dengan target peningkatan kapasitas hingga 200 liter per detik. Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan Pemprov Kalimantan Timur membangun dua sumur dalam di Balikpapan Barat.

Di sisi lain, solusi jangka panjang terus mereka kaji. Di antaranya pembangunan jaringan perpipaan dari Sungai Mahakam. Serta pemanfaatan teknologi desalinasi air laut sebagai alternatif sumber air bersih di masa depan.

“Semua sedang dikaji secara mendalam. Tapi yang pasti, langkah-langkah jangka pendek sudah mulai kita lakukan untuk menjawab kebutuhan air bersih masyarakat,” kata Bagus saat menerima perwakilan pelajar, Jumat (18/7/2025).

Masukan publik terhadap persoalan ini pun mulai bermunculan, salah satunya dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Balikpapan. Dalam forum Parlemen Pelajar 2025 di Jakarta, 24–27 April lalu, IPM secara langsung mempertanyakan keseriusan Pemkot menangani krisis air bersih.

“Mereka bertanya langsung, sejauh mana pemerintah kota menanggapi dan mengatasi masalah air bersih. Ini menjadi pertanyaan kritis sekaligus masukan penting bagi kami,” ungkap Bagus, ketika menerima audiensi dari IPM Balikpapan.

Ia mengapresiasi inisiatif para pelajar yang dinilainya sebagai wujud kepekaan generasi muda terhadap persoalan nyata di daerah. Bagus berharap sikap ini bisa menginspirasi pelajar lain untuk berani bersuara dan terlibat aktif dalam mencari solusi bagi masyarakat.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses