PT KPI Balikpapan Susun BCP untuk Keberlanjutan Operasional

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mengambil langkah proaktif dengan menyusun Business Continuity Plan (BCP).
Penyusunan Business Continuity Plan (BCP) di Banua Patra Balikpapan. Foto: Ist

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com, – Dalam upaya memperkuat ketangguhan operasional, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mengambil langkah proaktif dengan menyusun Business Continuity Plan (BCP).

Kegiatan yang berlangsung di Banua Patra Balikpapan ini dijadwalkan selama lima hari, mulai 21 hingga 25 Januari 2025. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak internal dan ahli eksternal. Berharap inisiatif ini dapat menjadi pijakan kuat dalam menjaga keberlanjutan perusahaan di tengah dinamika industri.

Acara ini melibatkan berbagai pihak internal perusahaan, termasuk para manajer, kepala bagian, hingga Person In Charge (PIC) dari berbagai fungsi. Hal ini menunjukkan keseriusan PT KPI Unit Balikpapan untuk membangun kesiapan operasional yang menyeluruh dan terpadu.

General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, menegaskan pentingnya sinergi antar pekerja dalam menyusun dokumen ini.

“BCP adalah komitmen kita untuk memastikan keberlanjutan operasional perusahaan. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menghasilkan ide-ide inovatif yang mendukung tercapainya target bisnis,” ujar Anto.

Penyusunan BCP mengacu pada standar internasional ISO 22301, yang menjadi panduan dalam penerapan Business Continuity Management System (BCMS). Tujuan rancangan standar ini untuk membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan yang berpotensi mengganggu operasional.

Kolaborasi Pakar untuk Fondasi Operasional yang Kuat

Untuk memperkuat penyusunan dokumen BCP, kegiatan ini menghadirkan tim ahli, seperti Rosyadi Febrianda dari tim Emergency Response PT KPI dan Bambang Suryalaksana dari PT Synergy Risk Management Consultant.

Mereka memberikan paparan mulai dari identifikasi risiko hingga penyusunan langkah mitigasi yang dapat mereka implementasikan dalam operasional perusahaan.

Novie Handoyo Anto menutup kegiatan ini dengan optimisme tinggi. Ia yakin dokumen BCP yang terintegrasi akan menjadi fondasi kuat dalam menghadapi tantangan operasional di masa depan.

“BCP ini tak hanya menjadi landasan kokoh bagi keberlanjutan bisnis kita, tetapi juga memberikan pembelajaran berharga bagi generasi penerus. Dengan begitu, mereka dapat lebih siap menghadapi gangguan operasional di masa mendatang,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses