Top Header Ad
Top Header Ad

PTMB Klaim Kebocoran Pipa Berkurang Drastis, Distribusi Air Meningkat

Dirut PTMB Yudhi Saharuddin

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, mengungkapkan bahwa kebocoran pipa yang selama ini kerap terjadi di kawasan MT Haryono kini telah berhasil diminimalkan. Bahkan, selama satu bulan sebelumnya, perbaikan sempat dilakukan hingga 11 kali di titik tersebut.

“Alhamdulillah setelah dilakukan perbaikan intensif, saat ini tidak ada lagi kebocoran di sana,” ujar Yudhi saat ditemui, Kamis (19/6/2025).

Ia menambahkan, distribusi air dari IPA Kampung Damai kini sudah berjalan optimal 100 persen dan menjadi andalan dalam menopang suplai air ke sejumlah wilayah.

“Air dari Kampung Damai saat ini sudah 100 persen beroperasi. Ini yang menopang distribusi ke wilayah-wilayah seperti Jalan Agung Tunggal dan Trasat, termasuk pipa distribusi besar sekitar 600 mm yang terus kami benahi,” jelasnya.

Menurut Yudhi, fokus utama saat ini adalah pada perbaikan sistem distribusi, termasuk melakukan up size pipa-pipa kecil yang tak lagi mampu mengimbangi permintaan pelanggan.

“Distribusi menjadi prioritas. Kalau pipanya terlalu kecil, tentu tidak mampu melayani jumlah pelanggan yang terus bertambah. Makanya kami lakukan upsizing,” tegasnya.

Suplai Air Baku

Selain itu, PTMB juga merencanakan penggantian pipa transmisi air baku untuk menjamin kelancaran suplai dari sumber-sumber utama.

Dalam evaluasi kinerja terbaru oleh BPKP, PTMB mencatatkan peningkatan nilai kinerja serta penurunan angka kehilangan air (NRW), yang menunjukkan efisiensi distribusi air makin membaik.

“NRW turun dari tahun lalu, artinya ada air cukup yang bisa dibagi. Perusahaan kita masih mencetak profit, dan alhamdulillah masuk kategori PDAM sehat,” terang Yudhi.

Menanggapi kritik publik terkait air yang belum merata dan masih adanya keluhan kualitas air, Yudhi tidak menampik. Namun ia menegaskan bahwa seluruh keluhan yang masuk langsung ditindaklanjuti maksimal dalam waktu 1×24 jam.

“Dulu aduan bisa 200 lebih, sekarang tinggal 5-10 komplain per hari. Semua langsung kami tindak, bahkan masuk ke HP saya pribadi. Tim langsung turun,” tegasnya.

Yudhi juga menepis anggapan bahwa PTMB tidak transparan dalam penggunaan penyertaan modal dari APBD.

“Sejak 2024, saya sudah sampaikan ke Pak Wali, kami tidak ingin tergantung APBD. Kalau pun dibantu, kami hanya minta untuk pembangunan infrastruktur, operasionalnya tetap kami jalankan sendiri,” tandasnya.

Terkendala Kondisi Geografis

Untuk wilayah seperti Gunung Polisi, Asrama Bukit, dan Gunung Bugis  Yudhi menyebutkan saat ini masih terkendala karena kondisi geografis yang berbukit serta sumur bor yang tidak bisa dimanfaatkan maksimal.

“Debit dari sumur hanya 20 liter per detik dari 50 liter kapasitas. Sekarang kami bantu suplai dari Kampung Damai dan Manggar, sekitar 30 liter per detik untuk Baru Ulu,” ujarnya.

Dalam jangka pendek, PTMB akan terus melakukan optimalisasi jaringan yang ada, pemasangan booster, serta perbaikan kebocoran. Sementara jangka menengahnya adalah menunggu selesainya pembangunan Embung Aji Raden untuk tambahan 200 liter per detik.

Sedangkan untuk jangka panjang, PTMB menawarkan dua alternatif besar, salah satunya mengambil suplai air dari Sepaku Semoy sebesar 1.000 liter per detik. Namun opsi ini masih dievaluasi karena tingginya biaya distribusi akibat jarak sekitar 100 km.

“Kami sudah ajukan ke PU provinsi dan kementerian. Harapan kami pemerintah pusat bisa memberikan perhatian lebih pada Balikpapan,” ucap Yudhi.

“Kami tidak hanya melihat hari ini, tapi kami juga memikirkan bagaimana ketersediaan air untuk Balikpapan ke depan,” tutupnya.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses