BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Bulog Regional Kaltim dan Utara (Kaltimra) menargetkan hingga akhir tahun pengadaan beras lokal mencapai 5.000 ton. Demikian disampaikan Kepala Bulog Regional Kaltimra Arwakhudin Widiarso.

Menurutnya, saat ini sudah tereliasasi sekitar 61 persen atau 3.000 ton dan rata-arata berasan dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang memang selama ini menjadi sentra beras untuk Kaltim khususnya kecamatan Babulu.

“Realisasi pengadaan beras tahun ini sudah mencapai 3 ribu ton atau 61 persen. Kurang sedikit lagi target akan tercapai, dan realisasi itu didominasi dari Babulu,” ujarnya

Dia mengungkapkan, selain dari PPU, beras lokal juga hasil dari panen petani di Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. Dari PPU sebanyak 2.500 ton, Bulungan 200 ton dan Tarakan 500 ton. Kemungkinan masih bisa meningkat lagi.

“Sejauh realisasi masih didominasi oleh PPU. Potensi di Bulungan cukup besar karena area tanam untuk padi masih luas,” ujarnya

Kata dia, setiap tahun Bulog berupaya meningkatkan realisasi pengadaan beras dalam negeri dari petani lokal. Tahun lalu target pengadaan beras lokal 4.500 ton. Namun yang terealisasi hanya 4.409 ton atau sekitar 97,98 persen.

Ada tiga jenis hasil produksi petani lokal Kaltim yakni beras Etam dengan kualitas super premium, beras Kita kualitas premium dan beras Mahakam kualitas medium. Dengan tiga pilihan itu dapat menjadi alternatif masyarakat mengkonsumsi beras.

“Beras yang dipasarkan dari produksi petani lokal itu diproses terlebih dahulu melalui mesin yang dimiliki Bulog sehingga benar-benar menjadi beras yang memiliki kualitas terbaik,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk memperoleh tiga jenis beras Bulog tersebu di Rumah Pangan Kita ataupun di sejumlah titik bantuan pangan non tunai (BPNT) Kaltim dan Kaltara dengan harga yang cukup terjangkau paling mahal Rp 55 ribu per 5 kg.

“Masyarakat bisa memilihnya dari yang medium hingga super premium yang dibandrol dari harga Rp 47 ribu per5 Kg hingga Rp 55.000 per 5 Kg,” ujarnya.

“Kalo persediaan kita dari segala jenis untuk kebutuhan Kaltim sampai akhir tahun sebanyak 14.000 ton.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version