BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com –  Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan menargetkan pendapatan dari retribusi parkir tahun ini mencapai Rp4 miliar.  

Kepala UPTD Pengelolaan Parkir Dishub Balikpapan Bastian mengatakan, pihaknya memiliki berbagai langkah dalam mencapai target retribusi parkir Rp 4 miliar. Untuk merealisasikan target itu, Dishub Balikpapan rutin monitoring dan pengawasan jukir liar.

“Termasuk kami menggandeng jukir liar yang belum tergabung ke Dishub jadi jukir binaan,” ujar Bastian kepada Inibalikpapan.com, Rabu (20/3/2024).

Pihaknya bersama mitra seperti Satpol PP, Pom TNI, Satlantas Polresta Balikpapan akan terus melakukan penindakan dan razia terhadap jukir-jukir liar.

“Begitu juga dengan pemberian teguran kepada jukir binaan yang kurang aktif memberikan setoran,” akunya.

Dalam mengatasi jukir liar tak jarang Dishub harus kucing-kucingan. Itulah mengapa pihaknya meminta peran serta semua pihak termasuk kelurahan dan kecamatan.  Ia beralasan, Dishub tak bisa memonitor selama 24 jam nonstop.

“Makanya kami mohon bantuan semua pihak, ada kerjasama baik dari kelurahan dan kecamatan dari mereka mendata titik-titik parkir liar. Kemudian daftar tersebut dikoordinasikan dengan kami di Dishub,” harapnya.

Dirinya  juga mengeluhkan para jukir liar yang selalu berganti shift dalam sehari. “Masalahnya lagi mereka seperti minum obat, sehari tiga kali ganti shift. Bisa jadi saat razia pagi sudah ditertibkan, lalu yang siang beda orang lagi,” ujarnya.

Diakuinya hal tersebut menjadi kesulitan Dishub. Kendati begitu Dishub selalu mengupayakan untuk melakukan pembinaan terhadap para jukir. 

Baca Juga : Dishub Balikpapan Siapkan Angkutan Massal, BRT Jadi Moda Transportasi 

Jukir Binaan Baru 60 Persen

Bastian menyebut saat ini jukir yang sudah masuk binaan sebanyak 60 persen dari keseluruhan.

“Sebenarnya peningkatan tidak bisa secara langsung, harus lihat di lapangan apakah mereka sudah termasuk dari binaan atau bukan. Jukir binaan ini juga ada identitasnya, seperti berupa rompi dan tanda pengenal,” tuturnya.

Kata Bastian, tak mudah merangkul para jukir liar tersebut untuk menjadi binaan Dishub. Selama ini yang menjadi kendala rekrutmen parkir binaan antara lain karena masih banyaknya jukir liar yang menghindar.Ini kemudian berakibat Dishub masih harus kejar-kejaran dengan para jukir tersebut.

“Keseluruhan parkir binaan ada 125 orang, tersebar di 45 titik lokasi parkir. Jumlah ini, termasuk yang bertugas di Parkir Meter. Mereka bekerja shift. Untuk yang di parkir elektronik 13 orang, bergantian pagi dan sore,” jelasnya.

Bina Jukir

Menurutnya, salah satu kesulitan dalam merekrut parkir binaan adalah karena parkir liar merupakan pendapatan mereka. Sehingga tidak semua juru parkir mau lantaran takut kehilangan pendapatan. 

Baca Juga : Pengelolaan Parkir Pasar Jadi Ranahnya Dishub Balikpapan

“Bagi hasil atau gaji petugas parkir elektronik dengan parkir binaan, berbeda. Petugas elektronik mendapat gaji tiap bulan, sementara uang hasil retribusi parkir diserahkan pada UPT Pengelolaan Dishub. Sementara itu, untuk parkir binaan Dishub sistemnya bagi hasil,” jelasnya. 

“30 persen untuk kas Kota Balikpapan, dan 70 persen untuk juru parkir. Shift juga dua kali. Untuk setornya tergantung kesepakatan. Ada per bulan, ada per hari,” tambahnya.

Terkait penggunaan Qris pernah diujicoba kan di salah satu ruas jalan di Kota Balikpapan. Namun kurang berjalan maksimal dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum siap dengan pembayaran Qris.

“Kita terkendala dengan warga yang belum siap dengan pembayaran Qris,” akunya.

“Adapun lokasi yang memiliki potensi besar retribusi parkir ada di  kawasan Melawai, Balikpapan Permai, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Ruhui Rahayu,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version