BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Serikat Jurnalis Asia Tenggara (SEAJU) meminta pemerintah di Asia Tenggara lebih serius melindungi dan memberikan perhatian ekstra terhadap pekerja media – ujung tombak informasi di masa pandemi Covid-19.

SEAJU dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) prihatin terhadap kondisi para jurnalis yang saat ini terancam oleh ketidakpastian upah, akses atas vaksin yang rendah, dan tidak memadainya alat perlindungan keselamatan pada saat liputan.

Pada pertemuan 17 Juni lalu, sejumlah pemimpin dan aktivis SEAJU dari Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Timor Leste, dan Thailand mengungkapkan, para jurnalis yang tengah menjalankan peran pentingnya mengabarkan informasi ke masyarakat juga terinfeksi Covid-19.

Di Malaysia, pandemi terus mengguncang dengan jumlah kasus harian yang kini telah melampaui India, padahal vaksinasi massal masih jauh dari harapan.

Untuk itu, SEAJU menyerukan agar pemerintah memberikan akses dan prioritas pada jurnalis dan memahami peran penting mereka di garda depan.

Serta, meminta agar perusahaan-perusahaan media membekali para jurnalis pekerjanya dengan alat pelindung selama liputan. Jika mereka gagal menyediakan perlindungan tersebut, artinya perusahaan media telah gagal menjalankan tugas melindungi pekerjanya.

SEAJU juga menangkap keprihatinan atas keterlambatan pembayaran upah dan pengurangan gaji pekerja media yang berdampak pada stabilitas dan keberlanjutan industri.

Isu tentang peran media sebagai prioritas ini merupakan isu bersama serikat-serikat jurnalis dan kelompok terkait, di mana SEAJU menyerukan agar pemerintah mengikuti jejak progresif pemimpin lain yang telah mengutamakan peran media.

Bulan lalu, Persatuan Jurnalis Nasional (NUJ) dan para aktivis media di Malaysia telah berhasil mengegolkan percepatan vaksinasi terhadap 5.867 pekerja media yang molor sejak dijanjikan berbulan-bulan lalu oleh pemerintah.

Di India, banyak negara bagian telah mengakui jurnalis sebagai pekerja garda depan. Di Nepal, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan medis gratis bagi jurnalis.

Sedangkan jurnalis di provinsi Punjab, Pakistan, mendapatkan paket bantuan Covid-19 sebagai jaminan kompensasi atas mereka yang tertular, dan ketersediaan alat-alat pelindung bagi pekerja media.

SEAJU menilai pemerintah di Asia Tenggara perlu berbuat lebih banyak untuk menegakkan hak-hak pekerja media dan memastikan agar jurnalis dibayar atas pekerjaan penting yang mereka lakukan.

“Seluruh jurnalis di Asia Tenggara harus diakui sebagai pekerja garda depan dan sesegara mungkin mendapatkan akses atas vaksin. Selama pandemi, jaminan atas kebebasan pers dan keselamatan jurnalis adalah hal yang sangat vital di kawasan ini supaya masyarakat tetap mendapat informasi.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version