BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com-  Keadaan kesehatan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Balikpapan, Rinto yang juga korlap aksi aliansi Mahaiswa Balikpapan yang sempat pingsan dalam demo yang diwarna kericuhan mulai membaik meski masih lemah.

Terbaring di RS SIloma lantai 6, Rinto didamping kawan-kawan tetap semangat dan akan kembali turun ke jalan memperjuangkan kepentingan masyarakat Balikpapan yang sejak lama dirundung persoalan banjir.

Rinto sempat pingsan karena mengalami pemukulan dikepala, badan  saat berdemo Senin kemarin (11/9/2017) di kantor wali kota.  Dia pun sempat ke DKK lalu dibawa ke RS Bayangkara dan akhir dirujuk ke RS Siloam pada senin sore. Dalam kejadian kemarin terdapat 7 mahasiswa luka-luka. Mereka semuanya berasal dari Uniba.

“Tentunya tetap melanjutkan perjuangan di lapangan. Adanya chaos saat aksi tidak menjadi penghalang untuk menyuarakan persoalan banjir,” tuturnya.

Diapun mendapat dukungan dari wakil wali kota untuk menyuarakan aspirasi masyarakat secara baik dan benar. “Kalau Wakil Wali Kota mendukung gerakan mahasiswa karena ini negara demokrasi dan mahasiswa berhak menyuarakan pandangannya,” lanjut Rinto yang masih terbaring lemah.

Meski menyayangkan kejadian tersebut namun dia bersama rekan-rekan belum memutuskan langkah berikutnya apakah menempuh jalur hokum atau tidak.

Rinto yang dirawat di RS Siloam juga ditemani rekan-rekannya sesama aktivis kampus, pada Senin malam  dibesuk Kapolres AKB Dian Juniarta bersama jajaran dan Selasa pagi (12/9/2017) digiliran dibesuk Wakil Wali kota Rahmad Mas’ud.

“Kalau Pak Rahmad Mas’ud (Wakil Wali Kota Balikpapan) datang pagi tadi. Sedangkan Senin malam yang datang Kapolres dan beberapa pejabat kepolisian. Kalau pak wawali Selasa pagi datang kemari,”ujarnya.

Dia  mengaku telah berkonsultasi dengan Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum Universitas Balikpapan atas kasus yang menimpa dirinya.

Terpisah, Rektor Universitas Balikpapan  Piatur Pangaribuan menyayangkan kejadian  Senin lalu namun dia menandaskan tidak ingin berlarut pada persoalan insiden itu. Unjuk rasa itu, lanjut Piatur, telah mendapat restu dirinya dan juga telah disampaikan pesan-pesan dari akademik. “Bahkan 2 minggu sebelum aksi mereka telah melakukan riset untuk dijadikan bahan tuntutan atas persoalan banjir di kota ini,” jelasnya.

Dia bersama mahasiswa tetap mengawal penyelesaian kasus banjir. Menurutnya persoalan penyelesaian banjir yang menjadi ranahpemkot harus dikawal bahkan dia mendorong pemkot dan DPRD untuk mengungkapkan 25 pengembang nakal.

”Kapan lagi kita berikan transparan kepada masyarakat sekarang terus di DPR seluruh masyarkaat menurun. Harusnya ini dipakai momentum untuk DPRD Balikpapan tidak sama sperti lain. Ayo DPRD Balikpapan kasih contoh Jadi inspirasi bagi lain. Kalau pemerintah tidak bergeming tentang itu karena DPR juga punya fungsi itu ayo gunakan itu,” tandasnya.

Menurutnya sebagai kampus perjuangan, lazim baginya dan mahasiswa untuk menyuarkan asipirasi ini. Kritisnya Uniba atas persoalan banjir bukan sekarang ini namun sudah lama. “Kan kita kritisi ini sudah lama bukan baru-baru saja. Persoalan banjirpun bukan setahun terakhir tapi sudah lama tapi kok belum ada hasil yang bisa dirasakan masyarakat,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version