BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejak 2005 lalu, jumlah orang dengan HIV/Aids di Kota Balikpapan kian memprihatrinkan. Karena berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan hingga kini jumlahnya mencapai 2.308 orang.

Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Suheriyono mengungkapkan, angka tersebut, diperoleh dari layanan testing dan konseling yang dilakukan pihaknya di puskesmas Bahkan dari jumlahnya itu 130 meninggal.

“Sejak 2005 hingga sekarang, juga terdapat pengidap HIV/AIDS yang meninggal dunia. Di tahun 2016, ada 12 orang yang meninggal. Tahun 2017 ada 58 orang, tahun 2018 ada 49 orang. Dan di tahun 2019 berjalan ini sudah ada 19 orang,” ujarnya.

Sementara sepanjang Januari hingga Mei tahun ini, jumlah orang dengan HIV/Aids di Kota Balikpapan  mencapai 258 orang. Dari jumlah itu laki-laki sebanyak 159 orang dan 38 diantaranya telah masuk ke fase Aids. untuk perempuan sebanyak 99 orang dan 36 orang masuk fase Aids.

Dia mengungkapkan, dalam 20 tahun terakhir, ada pergeseran astau perubahan tren penyebaran HIV/Aids, dimana  tahun 1990-an dengan tahun 2000-an, khususnya tahun 2010 ke atadari sebelumnya  melalui jarum suntik, kini bergeser ke perilaku seks bebas.

“Jadi karena perilaku seks berisiko, yaitu hubungan seks yang dilakukan dengan bukan satu pasangan tetap atau sah dan tidak menggunakan pengaman,” ujarnya

Dia menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah semaiin meningkatnya orang dengan HIV/Aids di Kota Balikpapan, pihaknya melakukan penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan dari tingkat RT hingga ke sekolah tentang bahaya HIV/Aids.

 “Petugas yang menyuluh dari Puskesmas. Banyak juga dilakukan dalam pertemuan lintas sektor bersama masyarakat, Termasuk ke panti pijat, Rutan dan Lapas, juga kafe,” ujarnya.

“Kalau dulu ada lokalisasi, maka petugas kami langsung ke tempat itu untuk screening. Sekarang kan sudah tidak ada, jadi kami menyebar ke Rutan, Lapas sampai kafe-kafe.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version