BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Sejak Kamis (14/5), RS Kanujoso Djatiwibowo sudah melakukan pemeriksaan swab sampel covid melalui tes cepat molekuler (TCM) sebanyak 15 sampel.

“Hasilnya sebagian besar negative dikatakan bisa pulang dan 1 eror dan terus ada pasien yang hasilnya masih positif,” tutur dokter Tika dari RSKD Balikpapan saat di kantor pemkot Balikpapan, Jumat siang (15/5/2020).
Satu specimen yang rusak menurut dr Tika karena bercampur darah sehingga alat TCM tidak mampu membaca alat. “Pasiennya saat ini sudah meninggal,” ungkapnya.

Pasien meninggal ini masuk tanggal 12 Mei dan meninggal pada Jumat, 15 Mei 2020. “Dirawat tiga hari. Masuk dengan keluhan sesak napas ada riyawat beliau ada tuberkulosis dalam pengobatan. Tidak ada riyawat perjalanan keluar,” ujar Kepala DKK Balikpapan dr Andi Sri Juliarty. Pasien PDP meninggal pada Jumat (15/5) dan berusia 20 tahun memiliki penyakit TB.

Pada kesempatan sama, dr Ma’ruf dari rumah sakit Kanujoso Djatiwibowo mengatakan TCM secara perdana digunakan pada Kamis (14/5 dan alat tes ini sudah diakui Kemenkes RI.

“Selama kami mempunya catridgenya maka itupun sudah cukup dikirimi kekami namun karena catridgenya masih terbatas maka diutamakan adalah pasien kita dan pasien yang perlu penanganaan dengan gejala yang kuat,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version