BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Selama pandemi COVID-19 maupun perang Rusia dan Ukraina perdagangan luar negeri Kaltim tetap surplus.

“Khusus di Kaltim, selama dua tahun terakhir Covid-19, Kaltim tetap surplus perdagangan luar negerinya,” ujar Gubernur Kaltim Isran Noor.

Isran mengatakan, rata-rata diatas US$16 miliar per tahun yang dihasilkan Kaltim untuk devisa negara. Khususnya dari batu bara maupun perkebunan.

“Itu bersih, karena produksi batu bara, produk perkebunan (CPO), produk-produk pertanian dan kayu,” ujarnya.

Kondisi itu kata dia, berbeda dengan provinsi lain yang justru minus, seperti DKI. “Dan kita bersyukur, karena Kaltim masih tetap eksis dalam kondisi defisit perdagangan Indonesia,” ujarnya.

Sedangkan Jawa Barat (Jabar) produksinya surplus hanya US$3,2 miliar, Jawa Tengah (Jateng) US$124 juta, termasuk Jawa Timur (Jatim).

“Tapi Kalimantan Timur, masih tetap unggul sebagai penghasil devisa negara,” ujarnya.

Kembali Isran Noor mengungkapkan dampak pergolakan dunia, seperti konflik perang Ukraina – Rusia, yang terjadi malah ekspor Kaltim melonjak.

Tahun ini saja sebutnya, rata-rata per bulan Kaltim mampu mengekspor komoditi unggulan sampai US$3,3 miliar.

Jika setahun kondisi stabil seperti ini ujarnya, berarti Kaltim mampu menghasilkan US$40 miliar. Jika dikurangi biaya import, dimana pengeluaran untuk import sekitar US$10 miliar.

“Maka penghasilan Kaltim untuk bangsa ini melalui ekspor sekitar 30 miliar dollars Amerika,” ujarnya.

Selain komoditi untuk energi seperti harga batu bara naik tajam, minyak dan kayu naik, juga CPO (crude palm oil/minyak mentah sawit) ikut naik.

“CPO kita adalah terbesar di dunia atau lebih dari 58 persen produk CPO dunia berasal dari Indonesia dan Kaltim ikut berkontribusi didalamnya,” ujarnya. (adpimprovkaltim)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version