BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Setelah tenaga medis di puskesmas mulai dari dokter umum dan dokter gigi maupun perawat yang beresiko tertular covid-19 menjalani rapid test, kini bidan pun mulai menjalani rapid test.
“Kalau Balikpapan Itu puskesmas itu bertahap kita, semua dokter sudah, dokter gizi sudah, perawat umum sudah yang beresiko ya, 3 hari ini yang berlangsung bidan,” ungkap Kepala Dinas Kehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, Sabtu (02/05/2020).
“Rapid test itu juga bagian dari upaya Pemerintah untuk melindungi teman-teman puskesmas dan hingga saat ini sudah ditahap bidan,”
Selain tenaga medis, pasien yang beresiko juga dilakukan rapid test, tidak hanya yang memiliki gejala covid-19 seperti demam, batuk dan sesak nafas. Dalam 2 minggu terakhir Dinas Kesehatan Balikpapan mendistribusikan rapid test ke rumah sakit.
“Untuk memeriksa pasien-pasien yang beresiko. Pasien dengan kasus lain stroke, kemarin yang gangguan-gangguan kesadaran juga dirapid test, karena kita sudah ada contoh kasus,” katanya.
Puskesmas pun jika menemukan pasien yang beresiko diminta untuk memberikan rujukan ke rumah sakit.
“Puskesmas jika menemukan pasien ODP (orang dalam pemantauan) memberat misalnya batuk menjadi lama, puskesmas membuat rujukkan memberi kode dibawahnya untuk rapid test,” jelasnya.
Dia menambahkan, tahap pertama 500 rapid test bantuan dari Kementerian Kesehatan telah digunakan. Kemudian tahap kedua 800 rapid test bantuan Pemerintah Provinis juga sudah digunakan. Kemudian 1.600 rapid test pengadaan Pemerintah Kota tersisa 800 yang didistribusikan ke rumah sakit.