BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan sepanjang tahun ini sebanyak 64.641 warga Kota terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). 
Bahkan  ISPA menjadi penyakit tertinggi yang diderita masyarakat Kota Balikpapan, selain penyakit hipertensi sebanyak 56.485, maag sebanyak 18.142 dan diabetes mencapai 17.006 kasus.

“Ya memang penyakit tidak menular adalah penyakit yang paling banyak terjadi di tahun 2018. Itu karena pola hidup yang tidak sehat dari makanan dan lainnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Balerina JPP.

Menurut Balerina, salah satu yang dilakukannya untuk mengantisipasi ISPA melalukan sosialisasi program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bekerjasama dengan 15 perusahaan maupun organisasi. 
“Makanya kami terus melakukan penyuluhan dengan program Germas, harapannya bisa mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat sehari-hari. Dari makan makanan yang sehat, dan berolahraga untuk mencegah penyakit itu. Mudah-mudahan masyarakat lebih memahami dan menjalankan Germas,” ujarnya.

Demam berdarah dengue (DBD) juga masih menjadi momok menakutkan, karena hingga akhir tahun ini, dua orang meninggal dan 1.000 terjangkit DBD. Apalagi Kota Balikpapan ditetapkan sebagai daerah endemic DBD. 
“DBD tetap kami waspadai dan pencegahan terus dilakukan dengan sosialisasi untuk menjaga lingkungan sekitar tetap bersih. Apalagi Balikpapan ditetapkan sebagai daerah endemik dari nyamuk aedes aegepty,” ujarnya.

Sedangkan untuk realisasi imunisasi munisasi Measles Rubella (MR) baru sekitar 82,93 persen atau masih jauh dari target.
“Penyakit lainnya yang juga kami waspadai adalah difteri dan campak. Karena nya imunisasi juga terus kami lakukan sesuai dengan target,”ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version