BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan dan unsur muspida tetap menghimbau warga untuk melaksanakan salat Ied di rumah. Namun tak melarang melaksanakan salat Ied di masjid namun dibatasi khusus untuk pria.

“Kalau pun dilaksanakan di masjid hanya dibatasi tidak diperkenankan atau dianjurkan ibu-ibu dan anak-anak tetap di rumah,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, usai rapat Sabtu (16/05/2020)

“Supaya daya tampung masjid mencukupi karena kan jumlah masjid ada 400 lebih karena ini tidak ada di lapangan terbuka maka ini dianjurkan ibu-ibu dan anak-anak tetap dirumah saja,”katanya.

Dia juga meminta agar protokol kesehatan diterapkan secara ketat jika pelaksanaan salat Ied di masjid. Hanya khusus jamaah dilingkungan sekitar masjid dan tidak jamaah dari luar. Hal itu supaya tidak menggunakan transportasi.

“Kalau pun menggunakan transportasi misalnya mobil, dibatasi tidak boleh penuh harus ada jarak. Kemudian setiap jamaah yang masuk harus dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermometer guns,” ujarnya.

“Mereka yang diatas (suhu tubuhnya) 37,5 derajat maka dianjurkan pulang untuk melaksanakan sholat Idul Fitri dirumah saja. Mereka yang sakit demam, batuk dan sebagainya tidak dianjurkan ke masjid, lebih baik tetap melaksanakan ibadahnya di rumah,”

Jamaah yang melaksanakan salat Ied di masjid juga diminta untuk di absen sehingga memudahkan jika dilakukan tracking. “Karena jika sesuatu terjadi indikasi penularan (covid-19) atau penyebaran maka akan memudahkan kita untuk melakukan tracking,” tandasnya.

“Seperti itu beberapa hal, nanti akan dibuat oleh tim yang dipimpin oleh Asisten I bersama dengan beberapa anggota MUI dan Dewan Masjid tentang pelaksanaan Idul Fitri. Tapi penekanannya sebaiknya tetap dilaksanakan dirumah,”tuturnya.

Dia kembali mengingatkan, meski terjadi penurunan jumlah pasien positif covid-19 karena dari 45 kasus, sudah 29 pasien dinyatakan sembuh dan tersisa 14 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, namun Balikpapan masih zona merah.

“Karena masih ada kasus pasien dalam pengasawan (PDP) nya dan masih ada klaster –klaster belum selesai, ini juga mengingatkan karena masyarakat masih masuk zona merah,” jelasnya.

Hadir dalam rapat tersebut, Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Binda Kaltim, Kolonel Inf Mat Jayus, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa, Danlanal Balikpapan, Kolonel Laut (P) Andri Kristianto.

Danlanud Dhomber Balikpapan, Kolonel Pnb Hendrayansyah, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Subari, Sekdakot Balikpapan, Sayid M.N. Fadli, Kepala Kemenag Kota Balikpapan H. Alfi Taufiq, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H. Abdul Muis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, H. Kasim P, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan, H.M. Siregar maupun sejumlah tokoh agama.

Termasuk juga hadir Para Asisten Wali Kota Balikpapan, Kabag Kesra Pemerintah Kota Balikpapan Sugianto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty dan Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan I Ketut Rasna.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version