BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pasca disepakatinya status lokal lockdown untuk seluruh wilayah Kaltim, Pemerintah Provinis maupun Pemerintah Kota dan Kabupaten bekerjasama dengan TNI dan Polri menyiapkan tenda-tenda isolasi.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, tenda-tenda isolasi disiapkan untuk mengantisipasi jika pasien suspect meningkat. Mengingat jumlah pasien suspect di Kaltim mencapai 23 orang dan 149 orang dalam pemantauan di rumah.

Sementara ruang isolasi du sejumlah rumah sakit di Kaltim sangat terbatas dan tidak seluruhnya standar WHO. Ada lima rumah sakit yang disiapkan menjadi rumah sakit rujukan khusus menangani pasien suspect maupun postif virus corona.

“Kita bekerjasama dengan TNI –Polri jadi ada tenda-tenda yang disiapkan, sebagai tenda isolasi. Rumah sakit AWS Samarinda dan Kanudjoso Balikpapan, Parikesit Tenggarang, lima rumah sakit disiapkan untuk jadi rumah sakit rujukan,” ujarnya.

“Totalnya ada sekitar 50-an ruang isolasi. Balikpapan laporannya 10 ruang isolasi dan 8 bed, masih akan ditambah. Tapi yang memenuhi syarat WHO belumk banyak, seperti yang di Samarinda di AWS itu baru 4 ruang isolasi yang srtandar WHO,”

Sementara terkait terkait kebutuhan tenaga medis, mantan anggotra DPRD Kaltim ini berharap cukup. “Tenaga medis mudah-mudahan cukup.Karena penanganan ini kan tidak diperlukan dokter yang special yang penting peralatannya,” ujarnya.

Pintu keluar masuk yakni bandara dan pelabuhan pun semakin diperketat dan wajib menyediakan thermoscanner dan hand sanitizier. Pendatang dari luar negeri maupun Solo, Jakarta dan Bali. Mereka bahkan akan dipantau hingga 14 hari.

“Jadi mereka yang datang dari luar negeri , dari Jakarta, dari Bali dai solo kalau sudah melebihi 14 hari berarti mereka sudah dianggap (clear). Kita menyeleksi lebih ketat (pendatang),” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version