BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Tahun ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Kalimantan Sulawesi optimis mencapai target lifting demi menjaga produksi migas.

Kepala SKK Migas Kalimantan Sulawesi Syaifuddin. Mengatakan, tahun ini target lifting berdasarkan RAPBN minyak 89.8870 bpod dan gas 2.455 mmscfd. Meskipun, tantangan yang dihadapi jika harga migas dunia anjlok.

“Untuk pengeboran tahunini banyak didominasi Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Rencananya ada 118 sumur.Kemudian, Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) 29 sumur, Pertamina Aset 4 dan 5ada 63 sumur,” ujarnya didampingi Roy Widhiarta Kepala Urusan Operasi SKK Migas Kalsul dan Sebastian Kaur Humas SKK Migas Kalsul serta Staf humas Danang (23/1). 

“Pertamina Hulu KalimantanTimur (PHKT) ada 3 sumur, JOB Pertamina Medco Tomori 2 melakukan pengeboran di2 sumur, dan ENI Sepinggan 2 sumur. Terakhir Pandawa Prima Lestari 1 sumur,”bebernya.

Dia mengungkapkan, saat ini produksi masih dipegang oleh PHM, ENI, Pertamina EP 4 dan 5, PHKT, serta PHSS. Meski PHM ini tergolong tua, tetapi masih tetap berproduksi terbesar di Kalsul. Untuk Minyak tahun lalu PHM produksinya tercatat 42.331 bpod.

Angka itu menurun dari 51.736 bpod. Tahun ini ditargetkan 50.000 bpod. Sedangkan lifting gas tahun lalu 149 ribu barrel oil equivalent per day (boepd). Menurun dari 2017 yang mencapai 230 ribu boepd. Tahun ini ditargetkan bisa mencapai 196 ribu boepd.

“PHM atau blok mahakam ini memang tergolong tua. Rata-rata sumur di sana sudah tua-tua. Yang pasti kami berusaha agar produksi tetap terjaga dan tidak terjun bebas. Komintem pengeboran tahun ini dari PHM diharapkan bisa meningkatkan produksi,” ujarnya

“Pasalnya blok Mahakam ini terbilang cukup besar produksinya. Potensi lainnya adalah ENI. Mereka banyak produksi gas.  Apalagi mereka saat ini sedang mengembangkan lapangan baru,”

Tahun lalu penerimaan negara dari industri hulu migas meningkat lu mencapai USD 17,5 miliar atau sekitar Rp 215 triliun. Angka ini APBN 2018 yakni USD 11,9 miliar atau Rp 160,6 triliun. Sumbangkan dari wilayah Kalimantan Sulawesi sekitar 24 persen.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version