BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Wacana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia semakin kencang ke Kalimantan Timur, ini setelah adanya pemanggilan Gubernur Kaltim Isran Noor oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa hari lalu.
Menanggapi persoalan pemindahan Ibu Kota ini tak lepas dengan keamanan, khususnya keamanan bagi Presiden dan Istana negara.
Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto mengatakan, secara umum keamanan di Kalimantan Timur telah siap. Namun untuk menunjang keamanan bagi kepala negara dan istana, dibutuhkan satuan yang baru.
“Kalo kesiapan kami kemaren sudah menyatakan siap untuk jadi ibu kota. Tapi akan ada satuan yang harus ditambah untuk pengamanan Presiden dan Istanah,” ujar Pangdam VI Mulawarman, Kamis (1/8).
Lanjut Pangdam VI Mulawarman, faktor keamanan yang telah siap ini dibuktikan oleh letak beberapa satuan yang berada di kawasan yang rencananya akan dibangun istana negara, yakni kilometer 48 Samboja, Kutai Kartanegara.
“Sekarang ini kan kekuatan kita masih tersebar, tetapi ada beberapa satuan yang posisinya dekat dengan rencana pembangunan. Contoh seperti Batalion Kaveleri itu 30-40 menit apabila dibutuhkan bantuan. Juga Batalion 600 Rider posisinya juga dipinggir jalan tol berjarak paling lama satu jam,” terang Pangdam VI Mulawarman.
Terkait penambahan satuan yang baru, menurut Pangdam VI Mulawarman menjelaskan, jika kebutuhan satuan tersebut hanya difokuskan untuk pengamanan Presiden dan istana negara saja.
“Intinya kita siap, yang sekarang sudah siap namun harus ada penambahan satuan baru itu,” tegasnya.
Baru-baru ini Pangdam VI Mulawarman juga telah membahas permasalahan pemindahan ibu kota ini dengan perwakilan Polhukam. Hal ini demi pemantapan pemindahan ibu kota.
“Kita sudah berdiskusi dengan Kedeputian Polhukam di Kodam kemarin, dari segi pertahanan sudah kita sampaikan siap,” tutup Pangdam VI Mulawarman.
Comments
comments
