BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Harga komoditas kedelai belakangan mengalami kenaikan dipicu oleh tingginya permintaan global dan kurangnya produksi dari produsen dunia

Kenaikan harga ini sudah mulai terjadi sejak 2 tahun terakhir yang semula harganya berkisar Rp 7 ribuan per Kg dan saat ini melonjak menjadi Rp 10.900 per kg di tingkat importir.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) V Balikpapan Manaek Pasaribu mengatakan, kenaikan harga kedelai sangat memukul para pengrajin tahu dan tempe

Mengingat selama ini sangat mengandalkan pasokan kedelai impor dan dirasakan juga oleh Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Tndonesia (Primkopti) Kota Balikpapan

“Setiap bulannya primkopti membutuhkan pasokan sekitar 370-400 ton kedelai bagi anggotanya dan sebagian kecil untuk non anggota,” ujarnya

Meski demikian, Primkopti tidak pernah mengalami kekosongan pasokan kedelai karena mampu mengatur pembelian dan tidak hanya bergantung pada satu importir saja.

“Hal inilah yang mampu menjaga harga dan pasokan tahu tempe cukup stabil di Kota Balikpapan dan sekitarnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, harga tahu dan tempe di pasar tradisional seperti Pasar Klandasan masih terpantau batas normal.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version