BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Krisis pangan, energi hingga ekonomi terjadi ahmpir diseluruh dunia. Hal itu akibat pandemi COVID-19 dan perang Ukraina – Rusia yang tak berakhir.

Presiden Joko Widodo pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersyukur karena sampai saat ini Indonesia masih mampu mengendalikan situasi yang sulit tersebut.

“Kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini,” ujar Presiden dilansir dari Sekretariat Presiden.

Dia mengatakan, saat ini Indonesia masih mampu mengendalikan harga energy. Meskipun, harus mengeluarkan anggaran yang besar mencapai Rp 502 triliun untuk subsidi.

 “Subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp170-an (triliun), sekarang sudah Rp502 triliun. Negara mana pun enggak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu,” ujarnya.

“Tapi sekali lagi alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang yang patut kita syukuri bersama-sama,”

Selain itu, Presiden mengingatkan bahwa krisis pangan juga dialami oleh banyak negara yang menjadikan gandum sebagai makanan sehari-hari masyarakat.

Presiden menyebut bahwa stok gandum masih tertahan karena perang yang terjadi di Ukraina dan mengakibatkan ratusan juta orang mengalami kelaparan.

“Mereka yang makan gandum baik yang di Asia, baik yang di Afrika, baik yang di Eropa apalagi yang makanan hariannya adalah gandum,” uajrnya

“Sekarang ini betul-betul berada pada posisi yang sangat, sangat, sangat sulit sekali. Sudah harganya mahal, barangnya tidak ada,”

Selain krisis energi dan pangan, Presiden mengatakan bahwa krisis keuangan juga terjadi di beberapa negara. Presiden menuturkan, kesulitan-kesulitan tersebut dialami hampir semua negara.

“Inilah kesulitan-kesulitan yang dialami oleh hampir semua negara, tidak negara kecil, tidak negara besar, tidak negara kaya, tidak negara miskin, semuanya mengalami hal yang sama,” tuturnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version