BALIKPAPAN- Kekhawatiran tim kesayangan Persiba Balikpapan akan mengalami degradasi akibat kekalahan bermain di Malang sebagai tim musafir, suporter Persiba mendatangi DPRD. Mereka mendesak agar Persiba diizinkan kembali bermain di home base Parikesit yang terkena perluasan kilang Balikpapan.

Puluhan suporter Persiba Fans Club diterima Komisi IV DPRD Kota yang dipimpin Ida Prahastuty pada Senin pagi (17/4/2017). Pada laga perdana melawan Persija Minggu malam, Persiba menyerah 2-0 tanpa balas.

“Kita khawatir namanya tim musafir akan kalah terus dan terdegradasi. Tentu sebagai suporter kalau bermain dikandang ini seperti pemain kedua belas. Kita datang kemari untuk dimediasi agar Persiba bisa kembali main di kandang,” ujar pentolan Suporter PFC Agus Londo (17/4/2017).

Kehadiran di gedung DPRD kota Balikpapan sebagai bentuk kepercayaan suporter yang juga bagian dari konstituen para wakil rakyat. Menurut Agus, awalnya suporter akan menggelar aksi ke Pertamina namun hal itu diurungkan setelah berkonsultasi dengan Kepolisian. Sehingga suporter diarahkan untuk berdialog dengan DPRD dan pemerintah kota.
“Nggak perlu frontal. Kita diarahkan persuasive dan berdialog harapan aspirasi ini bisa disampaikan ke Pertamina,” ujarnya.

Perwakilan PFC bersama Komisi IV meminta agar stadion baru di Batakan segera digunakan, jika memang stadion Parikesit sudah tak bisa dipakai kembali. “Kami berharap agar Persiba bertanding di kandang yang sebenarnya. Kita harap stadion Parikesit milik Pertamina bisa digunakan. Kalaupun sudah tidak bisa digunakan, kan sudah ada stadion yang baru. Walaupun belum punya kursi dan akses jalan kesana belum mumpuni, tapi menurut kami itu tidak masalah,” katanya.

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Ida Prahastuty berjanji akan menindak lanjuti tuntutan suporter. Diapun mengapresiasi langkah pencinta Persiba melakukan dialog dengan DPRD ketimbang berdemo.

“Hari Jumat (21/4) nanti, kami akan memanggil pihak Pertamina dan instansi pemerintahan terkait seperti Disporapar (Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata) untuk membicarakan tuntutan mereka. Dan mereka juga akan kita hadirkan,” ujarnya.

Terpisah, General Manager Refenery Unit V Pertamina Yulian Dekri mengaku sulit untuk penuhi permintaan suporter mengingat jadwal tahapan pelaksanaan perluasa kilang terus berjalan dengan ketat.

” Kalau kita tidak ikuti jadwal yang sudah ketat itu mundurnya akan panjang. Seperti apartemen ini sebelas bulan harus selesai kalau tidak selesai orang-orang yang tinggal di Parikesit mau taruh dimana. Ini kalau selesai baru mereka masuk ke apartemen,” jelasnya.

Rencananya awal Mei ini sudah akan mulai dilakukan aktivitas pemindahan dan pengosongan lapangan termasuk karyawan yang tinggal di sekitar parikesit. “Itu akan dieksekusi kalau apartemen sudah jadi dan diisi, pekerja yang disitu akan ditempatkan di apartemen. Sekarang ini kita bekejaran dengan waktu,” tandasnya.

Lahan stadion Parikesit nanti akan digunakan areal pergudangan dan bengkel RU V. awalnya bengkel dan gudang berada di dalam areal kilang kedepan akan berada di luar kilang.

“Saat ini sedang dilakukan land clearing dan juga dilakukan keengeeringan. Kalau ini sudah siap itu akan segera di kontrakan siap yang melaksanakan. Setelah itu dieksekusi sambil mengeksekusi dari sisi fisik juga material item juga dipesan terutama barang-barang besar itu tidak bisa dalam waktu dekat kayak reactor itu 18 bulan harus sudah dipesan,” bebernya.

Jika tahapan itu sudah siap, maka akan dimulai pembangunan. Ditargetkan 2019 sudah selesai dan siap beroperasi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version