BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hasil survei terbaru Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap pemilih kritis, menempatkan Ganjar Pranowo tertinggi elektabilitasnya.

Gubernur Jawa Tengah itu mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2024

Pemilih kritis, yaitu kelompok dengan kriteria memiliki telepon, tinggal di perkotaan, berpendidikan tinggi, dan sering mengakses berita sosial politik dari berbagai media.

Tercatat, ada 72 persen pemilih kritis dari populasi pemilih nasional. 

Para responden diberikan pertanyaan “Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden”

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan, Ganjar unggul

dengan dukungan sebesar 19,9 persen. Prabowo dengan 10,4 persen dan Anies Baswedan 9,8 persen. 

Keunggulan tersebut terlihat dalam berbagai simulasi pertanyaan seperti pilihan spontan (top of mind), simulasi semi terbuka 29 nama, simulasi tertutup 15 nama,

simulasi tertutup 3 nama, sampai simulasi tertutup 2 nama. 

“Sementara, calon-calon lain mendapat dukungan spontan di bawah 4 persen, dan yang belum tahu 45,7 persen,” ucap Deni dalam kanal YouTube SMRC, Senin, 28 Februari 2022.

Lalu, dalam simulasi semi terbuka dengan 29 nama, Ganjar masih tetap di posisi teratas dengan dukungan 26,8 persen. 

Lalu, Anies 13,9 persen, Prabowo 13,7 persen, Sandiaga Uno 5,8 persen, dan Ridwan Kamil 5,1 persen. Deni menuturkan, calon-calon lain di bawah 3 persen serta yang belum tahu sebanyak 24 persen.  

“Dalam dua tahun terakhir, dukungan pemilih kritis kepada Ganjar dalam simulasi semi terbuka naik dari 7,7 persen pada survei Mei 2020 menjadi 26,8 persen pada survei terakhir 8-10 Februari 2022,” paparnya. 

“Sejak April 2021, Ganjar konsisten berada di urutan teratas, sementara Anies dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan posisi kedua setelah Ganjar>”

Kemudian, dalam format simulasi tertutup 15 nama, di survei terakhir Ganjar kembali unggul dengan dukungan 27,5 persen.  Disusul Anies 14.8 persen, Prabowo 14.3 persen, Sandi 6.2 persen, Ridwan 5.9 persen dan calon-calon lain bawah 3 persen, serta yang belum tau 21,8 persen.  

Dalam simulasi tertutup 3 nama, Ganjar tetap unggul di kelompok pemilih kritis dengan dukungan 34,7 persen, disusul Anies 23,3 persen, dan Prabowo 21.9 persen. Sementara, pemilih yang belum tahu 20,1 persen.

Begitu pula pada simulasi 2 nama, Ganjar unggul atas Prabowo ataupun Anies. Jika yang bersaing hanya Ganjar dengan Prabowo, Ganjar mendapat dukungan 41,9 persen dari pemilih kritis, unggul atas Prabowo yang hanya mendapat dukungan 34,7 persen. 

Hal serupa juga terjadi jika yang bersaing hanya Ganjar dengan Anies, Ganjar mendapat dukungan 40,4 persen dari pemilih kritis, unggul atas Anies yang mendapat 34.6 persen suara.  

“Jika arah dukungan pemilih kritis kepada calon-calon presiden tidak mengalami perubahan yang signifikan, Ganjar memiliki modal yang kuat untuk pemilihan presiden 2024 mendatang,” tandasnya. 

Survei ini dimulai pada 8-10 Februari 2022. Dengan sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai lewat telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode double sampling dan random digit dialing (RDD). 

Suara.com

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version