BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Upaya tim gugus tugas covid-19 melakukan swab missal tahan 2 belum direspon antusias oleh pedagang Muara Rapak, Balikpapan Utara yang digelar, Kamis pagi (30/7/2020).

Terlihat tenda tempat pelaksanaan swab massal sepi dari pedagang yang mengikuti. Sampai pukul  11.30  hanya sekitar 40 pedagang yang melakukan swab massal pada jika dilihat jumlah pedangan mencapai 600 orang. Beberapa pedagang yang ditemui mengakui sejak ada kasus positif, suasana pasar makin sepi. Apalagi sekarang dilakukan swab kedua banyak pedagang yang memilih tutup toko/usahanya.

“Ya pada milih tutup toko, teman saja juga banyak nggak jualan hari ini katanya takut diswab,” ujar Marni seorang penjual minuman di lantai dasar. Sama dengan Marni,Sunarti lebih memilih berjualan selama belum diumumkan tutup. “Kalau saya sudah ikut swab, insyaallah aman. Kita jualan sih karena kan belum ditutup,” ucapnya.

Terpisah, sekretaris DKK Alwiaty mengatakan pada swab kedua ini alat yang disiapkan 330 yang ditujukan kepada pedagang, sekolah dan  pihaknya lainya.

“Kalau lihat antusiasmenya kan sasaran kita seluruh pedagang yang belum diswab. Saat kita datang mereka sudah tutup semua padahal sengaja kita tidak beri intruksi tutup supaya sambil jualan sambil swab,” ujarnya.

Pihaknya sudah berkordinasi dengan manageman pengelola plaza dan pasar namun tidak bisa mengarahkan.

“Tapi kita saat ini juga menyasar pedagang pasar Borobudur disampingnya dan mereka belum mau bergerak juga untuk dilakukan dan kita maklumi  sekarang lagi idul adha mereka sedang sibuk berjualan. Ini jadi kendala dari kami melakukan swab,” jelasnya.

Dia menekankan agar pedagang atau masyarakat yang sudah melakukan swab untuk melakukan isolasi mandiri sampai hasil pemeriksaan keluar. “Kami sudah arahkan kepada manageman agar pedagang yang sudah swab untuk isolasi mandiri dulu sampai hasil swab terbit positif atau negative,” tandasnya.

Pada swab massal pertama yang dilakukan tiga pecan lalu hanya diikuti 109 pedagang dari jumlah itu baru sekitar 21 pedagang yang sudah diketahui hasilnya yakni diantaranya ada 17 pedagang yang positif covid-19.

 

Pengelola Plaza Muara Rapak Dody Aurora menyayangkan lambat hasil swab massal pertama yang belum diketahui seluruhnya semantara pedagang sudah berjualan.

“Kami sudah maksimal, apa yang diperintahkan pemerintha kota ke kami, kami jalankan kami sudah taat,”katanya.

Pasar Muara Rapak ditutup tiga hari mulai Jumat khusus lantai Dasar (tradisional) sedangkanlantai lainya tetap buka. “Saya ikuti apa yang diputusin pemerintah. Saya belum dapat info itu (muar rapak ditutup semua tiga hari),” ujarnya.

Pihaknya berharap kesadaran pedagang untuk mengikuti swab gratis yang digelar pemerintah kota. “Ini beda dengan pertama, gak ada daftar pokoknya dimaksimalkan semua,”katanya.

Hanya saja disayangkan lamanya hasil proses swab pertama sehingga tidak diketahui pasti pedagang yang negative dan positif.  “Dari 109 kabarnya baru separuhnya keluar hasilnya. Ini yang diswab yang baru, yang lama yang sudah diswab berdagang. Nah kami juga bagaimana ?situasi jadi dilemma, seharusnya tiga hari keluar, yang positif isolasi kalau parah bawa ke rumah sakit. Nah ini belum keluar semua swab lagi,” ujarnya mengeluhkan.

Jika hal ini terus berulang, maka menjadi perosalan bagi pedagang bahkan pedagang bisa kolaps. “Tapi kami tidak mau salahkan siapa-siapa. Semua sudah bekerja keras dan pemerintah kota pasti tidak ingin mencelakai rakyatnya. Cuma ini masalah teknis aja yang ada miss akhirnya ya harus dievaluasi lah,” tukasnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version