BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertumbuhan ekonomi nasonal yang tak sesuai ekspektasi akibat gejolak ekonomi dunia masih akan dirasakan pelaku usaha sampai tahun ini. Sektor properti diperkirakan masih menanggung dampak dari pelemahan ekonomi, meski beberapa sektor lain cenderung optimis.

Hal ini terlihat dari data organisasi pengembang perumahan, Real Estate Indonesia (REI), wilayah Kalimantan Timur. Sekretaris Umum REI Kaltim, Bagus Susetyo kepada jurnalis inibalikpapan.com, Rahmadanty, mengungkapkan penjualan rumah kelas menengah atas dan mewah diperkirakan stagnan sampai pertengahan tahun.

“Setidaknya ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi penjualan properti tahun ini, seperti menurunnya industri pertambangan batu bara yang memberikan dampak pada sub sektor lainnya,” kata Bagus Susetyo. Faktor lainnya adalah suku bunga yang masih tinggi.

Data REI menunjukkan, penjualan rumah kelas menengah ke atas sejak tahun 2015 anjlok sekitar 60 persen dari rumah yang disediakan. Adapun penjualan rumah menengah ke atas tetap dapat tumbuh karena konsumen masyarakat yang membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal.

Satu-satunya harapan pengembang adalah penyesuaian suku bunga sesuai harapan Presiden. “Apabila itu terealisasi maka penjualan rumah melalui kredit pun dapat turut terdongkrak. Saat ini, hanya pembelian rumah khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang mendapatkan subsidi dan keringanan berupa suku bunga rendah yang flat,” katanya.

Bagus memprediksikan tahun ini yang akan tumbuh penjualan rumah menengah ke bawah. Tahun ini juga pengembang di Kaltim akan lebih banyak membangun unit rumah kelas menengah bawah dan rumah tapak sederhana yang menjadi bagian dari program sejuta rumah murah untuk masyarakat.

Rahmadanty

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version