BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ekspor batubara dari Kaltim tahun 2022 meningkat hingga 50 persen. Hal itu karena perang antara Rusia dan Ukraina yang belum reda.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim Muhammad Sa’duddin mengatakan, sebelumnya banyak negara menggunakan gas.

Namun setelah perang Rusia dan Ukraina kemudian banyak negara beraih menggunakan batubara untuk pembangkit listrik. Sehingga berdampak pada ekspor batubara di Kaltim.

“Peningkatan batubara itu karena kebutuhan dari eropa. Karena masalah perang itu, jadi dari gas ke batubara untuk pembangkit mereka,” ujarnya.

Selain itu juga harga batubara juga melonjak sehingga cukup menguntungkan bagi Indonesia. Saat ini ekspor Kaltim mayoritas masih didominasi batubara hingga 75 persen.

“2023 sebenarnya yang kami harapkan naik yang non batubara, jadi sector yang lain, “ ujarnya

Sementara untuk tahun ini dia memprediksi, kemungkinan kenaikkannya tak seperti tahun kemarin, hanya sekitar 5-10 persen. “Yang kami harapkan sebenarnya yang non batubara,” ujarnya

Pihaknya juga berharap, ekspor khususnya non batubara seperti kerajinan, pangan, kelautan atau olahan bisa meningkat. Karena dampaknya langsung terasa ke masyarakat.

“Sebenarya yang kami kejar itu yang punya dampak kepada masyarakat yang non batubara. Dengan banyak ekspornya otomast produksinya akan naik juga,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version