BALIKPAPAN — Sekitar 150 anggota Gepak kuning menggruduk kantor DPRD Balikpapan menolak keras kenaikan 100 persen iuran BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2020.

Aksi dilakukan didepan halaman kantor DPRD dan  memakan satu lajur jalan Jenderal sehingga sempat mengalami kepadatan saat aksi berlangsung pada Jumat pagi (13/9/2019).

Ketua Gepak Balikpapan Suryansah mengatakan keputusan menaikkan iuran hingga 100 persen sangat menyusahkan masyarakat Balikpapan yang notabene jika diukur dari UMK masih sangat jauh.

” Kalau ukurannya DKI tentu tidak betul.  Coba BPJS Kesehatan turun ke lapangan liat daerah-daerah kan gak semua UMK tinggi.  harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.  Kalau naik 100 persen kami menolak keras, ” tandasnya.

” Tapi kalau naik bertahap kami setuju. Satu lagi BPJS Kesehatan juta harus membuat posko ditiap rumah sakit.  Jangan mereka yang sudah sakit direpotkan mengurus administrasi di kantor BPJS Kesehatan, ” tandasnya. 

Usai menyampaikan orasi sekita 30 menit secara bergantian,  Gepak menyerahkan petisi kepada tiga perwakilan anggota DPRD Balikpapan yakni Taufiqurahman dari PKB,  Riri Saswita Fraksi PDI Perjuangan dan Ardiansyah dari PPP. 

” Ini aspirasi saya kira wajar saja aksi yang dilakukan teman OKP Gepak Kuning. Aspirasi ini wajib kita sikapi karena menyangkut hajat hidup orang banyak di Balikpapan,”kata Anggota DPRD Balikpapan Taufiqurahman.

“Kalau sudah selesai AKD kami akan lanjutkan petisi ini karena terlanjur berjanji akan kami salurkan ke Komisi IV  DPRD . Insyaallah AKD minggu depan terbentuk, saya harus serahkan ke mereka sebagai tanggungjawabnya,” tuturnya.

Usai ditemui anggota DPRD, peserta aksi meninggalkan anggota DPRD dengan tertib termasuk kendaraan pick up yang mereka kendarai untuk peralatan sound system untuk orasi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version